Kesiapan Sudah 90 Persen, Kabupaten Klungkung Siap Unjuk Gigi di PKB 2023
SEMARAPURA, NusaBali.com – Menyongsong gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023 pada Juni mendatang, Kabupaten Klungkung telah mempersiapkan para delegasinya untuk ikut andil dalam gelaran tersebut.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya menerangkan pemilihan para delagasi diambil berdasarkan juara dari perlombaan yang telah di selenggarakan di Kabupaten Klungkung, seperti lomba gong kebyar dewasa, anak-anak, dan wanita.
Masing-masing delegasi tersebut, yakni gong kebyar anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak Sipta Taksu, Banjar Adat Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung.
Gong kebyar wanita dari Sekaa Gong Kebyar Wanita Padma Negara, Desa Sampalan, Dawan, Klungkung, dan gong kebyar dewasa dari Sekaa Gong Kebyar Dewasa Panji Ulangun Santhi, Banjar Tihingan, Desa Banjarangkan, Klungkung.
“Namun yang tidak berdasarkan lomba itu, tentu dipilih atas penunjukkan langsung, itu pun dari koordinasi kami. Tentu di samping itu ada dasar pemerataan sekiranya semua bisa terakomodir di setiap kecamatan. Tentu dalam hal ini di Nusa Penida sudah kami tawarkan salah satu kegiatan, tetapi karena keterbatasan mengenai anggaran sampai tahun ini mereka belum menyatakan siap,” terang Sukarya saat dikonfirmasi pada Kamis (6/4/2023) siang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembinaan khusus dari Dinas Kebudayaan yaitu melakukan semacam monitoring secara berkala. Namun secara teknis, Sukarya menjelaskan pihaknya memberikan keleluasaan bagi setiap sekaa untuk mencari Pembina dalam berkarya. Namun, ia berharap pembina-pembina tersebut merupakan pembina lokal yang ada di Klungkung.
“Namun secara teknis kami di Disbud tidak memberikan pembinaan tetapi nanti evaluasi yang sudah diberikan oleh pembina teknis dimasing-masing sekaa akan kami beri pembinaan secara umum dan juga evaluasi,” tambahnya.
Selain gencar dalam proses pembinaan, untuk memantapkan pementasan saat di panggung Art Center, Sukarya membeberkan akan melakukan uji coba pementasan saat Festival Semarapura pada Minggu (30/4/2023) mendatang. Uji coba tersebut akan melibatkan ketiga pementasan gong kebyar yang menjadi penampilan primadona saat di PKB nanti.
“Dalam konteks Festival Semarapura sesuai dari arahan Bupati Klungkung, kami akan lakukan uji coba khusus untuk Gong Kebyar, karena ini menjadi primadona di Art Center. Setelah ada uji coba di kabupaten, tentu akan ada perbaikan lagi sedikit,” bebernya.
Kesiapan para delegasi pun, kata Sukarya sampai ini sudah diangka hampir 90 persen. Namun ia yakin, kesiapan para sekaa akan mencapai 100 persen sebelum mendekati pementasan uji coba pada Minggu (30/4/2023) mendatang.
“Sekiranya kalau di gong kebyar hampir 90 persen, menuju ke pentas uji coba sudah hampir 100 persen. Harus selesai dulu 100 persen untuk menampilkan yang terbaik untuk kabupaten Klungkung, siapa tahu orang-orang yang tidak sempat ke Art Center, tetapi saat uji coba tetap bisa melihat penampilan terbaik. Namun untuk penampilan yang lainnya tentu juga sudah berproses,” terangnya.
Ditanya soal target pencapaian di PKB tahun ini, Sukarya menerangkan gelaran PKB tidaklah semata-mata untuk mencari juara, namun tujuan dari PKB adalah untuk penggalian, pelestarian, dan juga pengembangan seni dan budaya Bali.
“Tentu kami merujuk apa yang kami lakukan, tetap kami berupaya sebaik mungkin. Tetapi ini seni, kami tidak tahu dan tidak bisa menentukan karena ini bermain masalah rasa. Itu adalah kewenangan dari juri,” tuturnya.
Ia pun berharap kegiatan kesenian khususnya bagi anak-anak muda menjadi sebuah prioritas, sebab ia menilai Bali memiliki keunggulan soal seni dan budaya yang kental.
“Tentu kami berharap ini terus hidup untuk perkembangan seni dan budaya khususnya anak muda. Saya kira dari sekian tahun kegiatan kesenian bagi anak-anak di Klungkung sudah sangat berkembang, kami pun sudah bisa bersaing dengan kabupaten yang lain,” pungkasnya. *ris
Masing-masing delegasi tersebut, yakni gong kebyar anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak Sipta Taksu, Banjar Adat Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung.
Gong kebyar wanita dari Sekaa Gong Kebyar Wanita Padma Negara, Desa Sampalan, Dawan, Klungkung, dan gong kebyar dewasa dari Sekaa Gong Kebyar Dewasa Panji Ulangun Santhi, Banjar Tihingan, Desa Banjarangkan, Klungkung.
“Namun yang tidak berdasarkan lomba itu, tentu dipilih atas penunjukkan langsung, itu pun dari koordinasi kami. Tentu di samping itu ada dasar pemerataan sekiranya semua bisa terakomodir di setiap kecamatan. Tentu dalam hal ini di Nusa Penida sudah kami tawarkan salah satu kegiatan, tetapi karena keterbatasan mengenai anggaran sampai tahun ini mereka belum menyatakan siap,” terang Sukarya saat dikonfirmasi pada Kamis (6/4/2023) siang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembinaan khusus dari Dinas Kebudayaan yaitu melakukan semacam monitoring secara berkala. Namun secara teknis, Sukarya menjelaskan pihaknya memberikan keleluasaan bagi setiap sekaa untuk mencari Pembina dalam berkarya. Namun, ia berharap pembina-pembina tersebut merupakan pembina lokal yang ada di Klungkung.
“Namun secara teknis kami di Disbud tidak memberikan pembinaan tetapi nanti evaluasi yang sudah diberikan oleh pembina teknis dimasing-masing sekaa akan kami beri pembinaan secara umum dan juga evaluasi,” tambahnya.
Selain gencar dalam proses pembinaan, untuk memantapkan pementasan saat di panggung Art Center, Sukarya membeberkan akan melakukan uji coba pementasan saat Festival Semarapura pada Minggu (30/4/2023) mendatang. Uji coba tersebut akan melibatkan ketiga pementasan gong kebyar yang menjadi penampilan primadona saat di PKB nanti.
“Dalam konteks Festival Semarapura sesuai dari arahan Bupati Klungkung, kami akan lakukan uji coba khusus untuk Gong Kebyar, karena ini menjadi primadona di Art Center. Setelah ada uji coba di kabupaten, tentu akan ada perbaikan lagi sedikit,” bebernya.
Kesiapan para delegasi pun, kata Sukarya sampai ini sudah diangka hampir 90 persen. Namun ia yakin, kesiapan para sekaa akan mencapai 100 persen sebelum mendekati pementasan uji coba pada Minggu (30/4/2023) mendatang.
“Sekiranya kalau di gong kebyar hampir 90 persen, menuju ke pentas uji coba sudah hampir 100 persen. Harus selesai dulu 100 persen untuk menampilkan yang terbaik untuk kabupaten Klungkung, siapa tahu orang-orang yang tidak sempat ke Art Center, tetapi saat uji coba tetap bisa melihat penampilan terbaik. Namun untuk penampilan yang lainnya tentu juga sudah berproses,” terangnya.
Ditanya soal target pencapaian di PKB tahun ini, Sukarya menerangkan gelaran PKB tidaklah semata-mata untuk mencari juara, namun tujuan dari PKB adalah untuk penggalian, pelestarian, dan juga pengembangan seni dan budaya Bali.
“Tentu kami merujuk apa yang kami lakukan, tetap kami berupaya sebaik mungkin. Tetapi ini seni, kami tidak tahu dan tidak bisa menentukan karena ini bermain masalah rasa. Itu adalah kewenangan dari juri,” tuturnya.
Ia pun berharap kegiatan kesenian khususnya bagi anak-anak muda menjadi sebuah prioritas, sebab ia menilai Bali memiliki keunggulan soal seni dan budaya yang kental.
“Tentu kami berharap ini terus hidup untuk perkembangan seni dan budaya khususnya anak muda. Saya kira dari sekian tahun kegiatan kesenian bagi anak-anak di Klungkung sudah sangat berkembang, kami pun sudah bisa bersaing dengan kabupaten yang lain,” pungkasnya. *ris
Komentar