Tidur Lebih dari 9 Jam Tingkatkan Risiko Stroke
Tidur lebih dari 9 jam ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan, yaitu mampu meningkatkan risiko stroke.
DENPASAR, NusaBali.com – Banyak orang yang mendambakan kesempatan tidur yang lama bahkan lebih dari 9 jam, terutama yang melaksanakan kerja full time, namun ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Dampak buruk yang diakibatkan dari kebiasaan tidur lebih dari 9 jam adalah dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Sebagaimana dikutipdari laman resmi Worl Health Organization (WHO), pada Jumat (7/4/2023),para peneliti dari University of Galway, Irlandia menganalisa bahwa sebanyak 5.000 orang dan setengahnya yang tidur lebih dari 9 am sudah menderita stroke, daripada mereka yang tidur 7 jam sehari.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga mengatakan bahwa orang harus tidur kurang lebih 7-8 jam per hari guna menghindari masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung hingga obesitas.
"Hasil ini menunjukkan bahwa masalah tidur harus menjadi area fokus untuk pencegahan stroke," ujar spesialis tidur Dr Christine McCarthy.
Tidak jelas tentang alasan terlalu banyak tidur mampu meningkatkan risiko stroke, namun para ilmuwan menyarankan itu kemungkinan menjadi indikator masalah kesehatan lainnya.
Hal itu juga menyangkut tentang gaya hidup yang tidak banyak bergerak, anemia hingga depresi yang semuanya dapat meningkatkan risiko stroke.
Di sisi lain, terlalu sedikit waktu untuk tidur atau singkatnya kurang tidur juga dikaitkan mampu meningkatkan risiko menderita stroke akibat tingkat tekanan darah yang lebih tinggi, peradangan, dan peningkatan risiko obesitas hingga diabetes tipe 2.*feb
1
Komentar