Bali United vs BFC 1-3
Widodo mengakui ada imbas tanpa hadirnya empat pemain pilar. Meski sebelumnya dia yakin mampu mengatasi dengan pelapis.
GIANYAR, NusaBali
Antiklimaks. Tim tuan rumah Bali United harus mengakui keunggulan tim tamu Bhayangkara FC (BFC) 1-3, setelah perkasa di empat laga sebelumnya dengan kemenangan beruntun. Pil pahit pun harus ditelan pelatih Widodo Cahyono Putro.
Dalam pekan ke 10, skuat Serdadu Tridatu mendapat malu dan menyerah 1-3 di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Jumat (9/6) malam. Diakui atau tidak kekalahan itu tak bisa lepas absennya empat pemain pilar. Yakni, Irfan Bachdim, Yabes Roni, Miftahul Hamdi, dan Ricky Fajrin yang membela Timnas U-22,
Gol tim tamu dicetak Paulu Sergio menit 2, dua gol lagi dicetak Thiago Furtuoso Dos Santos menit 71 dan 76. Sementara gol balasan tuan rumah dicetak Comvalius Sylvano menit 86.
Pelatih Kepala Bali United, Widodo Cahyono Putro mengakui ada imbas tanpa hadirnya empat pemain pilar. Padahal sebelumnya dia yakin mampu mengatasi dengan pelapis dan menyiapkan strategi. Namun tim tim tamu memanfaatkan keadaan dan celah kelemahan.
Pelatih Bhayangkara Simon McMenemy sejak awal menegaskan optimisme mampu menghentikan tren positif yang dibukukan tuan rumah Bali United selama ini. "Strategi kami berjalan dengan baik. Dan, kami mampu menghentikan trend positif Bali United," kata Simon.
Dominasi tim tamu terlihat sejak peluit dibunyikan. Bhayangkara FC unggul cepat pada menit kedua lewat aksi Paulo Sergio Moreira. Proses gol terjadi berawal dari sepakan pojok yang mengarah ke depan gawang Bali United. Bola rebound itu jatuh di luar kotak pinalti dan langsung disambar oleh Paulo dengan tendangan keras yang menembus pojok atas gawang Made Wardana.
Tim tamu langsung memimpin diawal pertandingan. Tanpa hadirnya empat pilar Bali United yang dipanggil timnas nampak terasa. Tanpa sayap lincah Yabes Roni dan Irfan Bachdim, kreasi serangan Bali United terlihat monoton.
Penggantinya Samsul Pelu dan Azka Fauzi Wibowo belum menunjukkan tajinya. Otomatis ujung tombak Sylvano Comvalius yang biasanya dimanjakan dari sayap, tak bisa berbuat banyak. Hingga lini pertahanan Bhayangkara FC tanpa tekanan yang berarti.
Keputusan wasit Rully Ruslin Tambuntina asal Malang yang terlalu cepat meniup peluit ketika pemain Bali United melakukan kontak tubuh dengan pemain Bhayangkara FC. Kartu kuningpun tak terelakkan diterima tuan rumah seperti Ngurah Nanak, Fadil Sausu dan Marcos Flores. Bahkan, saking kontranya, keputusan asisten wasit kerap bersebrangan dengan apa yang diambil Rully Ruslin yang cenderung merugikan tim tuan rumah Bali United. *dek
Dalam pekan ke 10, skuat Serdadu Tridatu mendapat malu dan menyerah 1-3 di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Jumat (9/6) malam. Diakui atau tidak kekalahan itu tak bisa lepas absennya empat pemain pilar. Yakni, Irfan Bachdim, Yabes Roni, Miftahul Hamdi, dan Ricky Fajrin yang membela Timnas U-22,
Gol tim tamu dicetak Paulu Sergio menit 2, dua gol lagi dicetak Thiago Furtuoso Dos Santos menit 71 dan 76. Sementara gol balasan tuan rumah dicetak Comvalius Sylvano menit 86.
Pelatih Kepala Bali United, Widodo Cahyono Putro mengakui ada imbas tanpa hadirnya empat pemain pilar. Padahal sebelumnya dia yakin mampu mengatasi dengan pelapis dan menyiapkan strategi. Namun tim tim tamu memanfaatkan keadaan dan celah kelemahan.
Pelatih Bhayangkara Simon McMenemy sejak awal menegaskan optimisme mampu menghentikan tren positif yang dibukukan tuan rumah Bali United selama ini. "Strategi kami berjalan dengan baik. Dan, kami mampu menghentikan trend positif Bali United," kata Simon.
Dominasi tim tamu terlihat sejak peluit dibunyikan. Bhayangkara FC unggul cepat pada menit kedua lewat aksi Paulo Sergio Moreira. Proses gol terjadi berawal dari sepakan pojok yang mengarah ke depan gawang Bali United. Bola rebound itu jatuh di luar kotak pinalti dan langsung disambar oleh Paulo dengan tendangan keras yang menembus pojok atas gawang Made Wardana.
Tim tamu langsung memimpin diawal pertandingan. Tanpa hadirnya empat pilar Bali United yang dipanggil timnas nampak terasa. Tanpa sayap lincah Yabes Roni dan Irfan Bachdim, kreasi serangan Bali United terlihat monoton.
Penggantinya Samsul Pelu dan Azka Fauzi Wibowo belum menunjukkan tajinya. Otomatis ujung tombak Sylvano Comvalius yang biasanya dimanjakan dari sayap, tak bisa berbuat banyak. Hingga lini pertahanan Bhayangkara FC tanpa tekanan yang berarti.
Keputusan wasit Rully Ruslin Tambuntina asal Malang yang terlalu cepat meniup peluit ketika pemain Bali United melakukan kontak tubuh dengan pemain Bhayangkara FC. Kartu kuningpun tak terelakkan diterima tuan rumah seperti Ngurah Nanak, Fadil Sausu dan Marcos Flores. Bahkan, saking kontranya, keputusan asisten wasit kerap bersebrangan dengan apa yang diambil Rully Ruslin yang cenderung merugikan tim tuan rumah Bali United. *dek
Komentar