Jelang Lebaran, Satu Ton Beras Ludes di Pasar Murah Desa Tegal Kerta Denpasar
DENPASAR, NusaBali.com - Pasar murah yang digelar Pemkot Denpasar di Dusun Buana Sari, Desa Tegal Kerta, Kecamatan Denpasar Barat pada Sabtu (8/4/2023) diserbu pengunjung hingga satu ton beras ludes dalam satu jam.
Pasar mudah yang digelar secara periodik di berbagai tempat ini menyediakan berbagai komoditas kebutuhan pokok. Beberapa komoditas yang ditawarkan adalah cabai, tomat, sayur, telur, minyak goreng, gas elpiji, dan beras. Harga yang ditawarkan pun tergolong lebih murah yakni paling sedikit Rp 500 lebih rendah dari pasaran.
"Seperti beras 10 kilogram dijual seharga Rp 41.500, Minyakita seharga Rp 13.500 per liter, ada juga gas Elpiji 3 kilogram dibanderol Rp 16.000," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Nyoman Sri Utari di sela meninjau acara.
Kehebohan pun terjadi dalam acara pasar murah ini lantaran dalam waktu singkat stok 100 karung beras 10 kilogram yang disediakan Bulog menipis dengan cepat. Sebab menjelang lebaran, stok beras memang paling dicari. Dalam waktu satu jam, seluruh stok beras sudah ludes diserbu oleh warga sekitar dan juga pengunjung yang sengaja mencari pasar murah.
Kata Sri Utari, komoditas non beras di pasar murah ini didukung oleh Perumda Pasar Sewakadharma. Perumda Pasar bertugas menyediakan kebutuhan pokok non beras dengan harga lebih murah dari pasaran termasuk lebih murah dari harga di unit pasar yang mereka naungi.
Sementara itu, IB Alit Wiradana, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, menyebut pasar murah berhasil berkontribusi menekan inflasi. Dikatakan bahwa berdasarkan data BPS Provinsi Bali, Kota Denpasar adalah salah satu kota dengan angka inflasi terendah di tanah air. Oleh karena itu, pasar murah dinilai efektif menurunkan tingkat inflasi.
"Pada bulan April 2023 ini, inflasi di Kota Denpasar berhasil ditekan ke angka 0,03 persen. Mengutip data BPS Provinsi Bali, dari 65 kota di Indonesia, Denpasar adalah salah satu yang terendah. Artinya sejauh ini, operasi pasar semacam ini kami nilai efektif membawa dampak positif," ungkap Alit Wiradana.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus menggencarkan pasar murah di berbagai pelosok Kota Denpasar. Sebabnya, peran aktif pemerintah di tingkat desa dan kelurahan sangat diperlukan demi menyukseskan giat menekan inflasi. *rat
"Seperti beras 10 kilogram dijual seharga Rp 41.500, Minyakita seharga Rp 13.500 per liter, ada juga gas Elpiji 3 kilogram dibanderol Rp 16.000," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Nyoman Sri Utari di sela meninjau acara.
Kehebohan pun terjadi dalam acara pasar murah ini lantaran dalam waktu singkat stok 100 karung beras 10 kilogram yang disediakan Bulog menipis dengan cepat. Sebab menjelang lebaran, stok beras memang paling dicari. Dalam waktu satu jam, seluruh stok beras sudah ludes diserbu oleh warga sekitar dan juga pengunjung yang sengaja mencari pasar murah.
Kata Sri Utari, komoditas non beras di pasar murah ini didukung oleh Perumda Pasar Sewakadharma. Perumda Pasar bertugas menyediakan kebutuhan pokok non beras dengan harga lebih murah dari pasaran termasuk lebih murah dari harga di unit pasar yang mereka naungi.
Sementara itu, IB Alit Wiradana, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, menyebut pasar murah berhasil berkontribusi menekan inflasi. Dikatakan bahwa berdasarkan data BPS Provinsi Bali, Kota Denpasar adalah salah satu kota dengan angka inflasi terendah di tanah air. Oleh karena itu, pasar murah dinilai efektif menurunkan tingkat inflasi.
"Pada bulan April 2023 ini, inflasi di Kota Denpasar berhasil ditekan ke angka 0,03 persen. Mengutip data BPS Provinsi Bali, dari 65 kota di Indonesia, Denpasar adalah salah satu yang terendah. Artinya sejauh ini, operasi pasar semacam ini kami nilai efektif membawa dampak positif," ungkap Alit Wiradana.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus menggencarkan pasar murah di berbagai pelosok Kota Denpasar. Sebabnya, peran aktif pemerintah di tingkat desa dan kelurahan sangat diperlukan demi menyukseskan giat menekan inflasi. *rat
1
Komentar