Demam Berdarah Merebak Lagi
Dalam kurun waktu Januari–Juni 2017 tercatat sudah ada 613 kasus, 1 orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue
MANGUPURA, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali merebak di Kabupaten Badung, khususnya di Banjar Aseman, Desa/Kecamatan Abiansemal. Beberapa pekan belakangan, tercatat setidaknya enam warga terserang DBD. Pemerintah mengimbau agar masyarakat lebih awas, lantaran cuaca kerap berubah-ubah.
Merebaknya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini diakui Perbekel Abiansemal IB Bhisma Wiratma. “Iya, tapi kami sudah laporkan ke Dinas Kesehatan (Diskes),” katanya, Jumat (9/6).
Dikatakan, warga yang terkena DBD di wilayahnya malah sempat ada yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sesungguhnya, pihak desa sempat kaget dengan munculnya kasus DBD, sebab kondisi lingkungan cukup bersih, khususnya di Banjar Aseman.
“Mungkin terjangkit di tempat lain sehingga virusnya itu menyebar di Banjar Aseman,” imbuh Bhasma Wiratma. Ia berencana secepatnya melakukan pertemuan dan mengevaluasi kinerja dari petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) guna mencegah DBD semakin merebak dan membuat masyarakat cemas.
Bhisma Wiratma menambahkan, atas kasus DBD tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah, dan telah pula meminta pemerintah melakukan fogging untuk pencegahan.
Kepala Diskes Badung dr Gede Putra Suteja mengakui, cuaca yang kerap berubah-ubah dapat memicu munculnya kasus DBD. Buktinya seperti yang terjadi di Banjar Aseman, Desa Abiansemal. “Wilayah di situ memang kasusnya selalu ada, memang jadi kawasan endemik,” ujarnya saat dikonfirmasi terpisah, kemarin.
Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak proaktif menangkal. Apalagi kini sudah ada Jumantik yang bertugas di masing-masing banjar. “Nah, sesuai program Bapak Bupati, kan sudah diadakan Jumantik awal 2017 lalu. Kami harapkan para petugas ini diberdayakan,” pesannya.
Namun menurutnya bergantung kepada petugas Jumantik saja belum cukup. Harus diimbangi perilaku masyarakat, seperti menjaga lingkungan agar tidak kumuh. “Melaksanakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) itu juga penting. Makanya selalu kami sampaikan kepada masyarakat agar melakukan 3 M (mengubur, menguras, menutup) sampah yang berpotensi menimbulkan genangan. Dengan cara ini saya yakin lingkungan jadi lebih bersih dan aman dari perkembangbiakan nyamuk,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Diskes Badung, dalam kurun waktu Januari-Juni 2017 tercatat sudah ada 613 kasus, 1 orang meninggal dunia akibat DBD. *asa
Komentar