Diskominfo Badung Rancang Wifi Gratis Hingga ke Banjar
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung berencana memasang wifi gratis hingga ke banjar-banjar guna mendukung program smart city.
MANGUPURA, NusaBali
Walau pemasangan wifi ini baru dirancang tahun 2018, namun persiapannya sudah sejak sekarang. “Sebagai penopang utama pengembangan smart city, baik itu dalam bentuk wifi, fiber optic (FO), dan lainnya yang akan dipasang di seluruh wilayah Badung,” ungkap Kepala Diskominfo Badung I Wayan Weda Darmaja, Jumat (9/6).
Untuk pemasangan wifi ini, rencananya akan dipasang hingga ke banjar-banjar, dimana jumlah banjar di Badung sebanyak 531 dan desa adat 122. Begitu juga akan dipasang di puskesmas pembantu (pustu), maupun kantor desa, baik yang ada di kota maupun pelosok desa sekalipun. “Tentu tujuannya adalah agar seluruh masyarakat dapat terlayani IT secara gratis,” kata pejabat asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, itu.
Selain itu, yang juga sedang dipersiapkan yakni pemasangan jaringan FO dari ujung selatan hingga ke ujung utara. Terkait hal ini, Diskominfo telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membantu pemasangan/menanam FO ini. “Yang kami rancang dari Uluwatu, Tanjung Benoa hingga Belok Sidan semua tersambung FO. Sehingga dengan begitu, diharapkan ke depan nanti seluruh instansi dapat terkoneksi,” jelas Weda Darmaja. Menurutnya, program smart city juga akan didukung dengan pembangunan CCTV di tempat strategis untuk melaporkan situasi di Kabupatem Badung dan akan terekam di Badung Command Center.
Tak kalah pentingnya, sebut Weda Darmaja, tengah disiapkan pula sejumlah aplikasi yang nanti dipergunakan oleh seluruh desa dan instansi pemerintah. Misalkan tentang data penduduk, ada aplikasinya sendiri. Dengan begitu, data tersebut dapat langsung diakses masyarakat sebagai wujud keterbukaan dan pelayanan yang cepat.
Kapan program smart city ini bisa dinikmati masyarakat? “Kami harapkan tahun 2018, smart city sudah dapat dinikmati masyarakat Badung. Sekarang pun secara bertahap sudah menuju ke program smart city,” tandasnya.
Sementara Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan, di anggaran perubahan 2016 sudah dilakukan kajian oleh pihak Universitas Udayana (Unud), sehingga ditentukan aplikasi apa yang akan dijalankan. Sementara di anggaran induk tahun 2017 sudah dilaksanakan pembangunan gedung Badung Command Center yang akan diisi oleh kantor Kominfo, Badung Command Center, dan data. “Konsep smart city ini adalah, conecting, controlling, dan monitoring,” jelas bupati saat rapat koordinasi dan sosialisasi pengembangan sarana tekhnologi informasi/smart city di Puspem Badung, Kamis (8/6).
Di anggaran perubahan 2017 ini, kata Bupati Giri Prasta, akan dilakukan kajian teknis agar sinkron dengan RPJPD dan RPJMD serta sistem dan aplikasinya. Tahun 2018 diharapkan sistem ini dapat berjalan dengan baik, dan dapat dijangkau oleh masyarakat di desa maupun banjar.
“Kami sudah anggarkan di induk 2018 untuk pengembangan smart city ini sebesar Rp 95 miliar. Ke depan kami ingin menjadi pilot project terkait smart city,” tandasnya. *asa
1
Komentar