Waspada! Ini Dampak Siklon Tropis ‘ILSA’ di Bali
MANGUPURA, NusaBali.com – Siklon Tropis ‘ILSA’ terpantau di wilayah Indonesia bagian Barat Daya.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menerangkan sistem tersebut bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan gerak 9 knot atau setara 17 kilometer per jam dan kecepatan angin di sekitar pusat siklon 55 knot atau setara 100 kilometer per jam serta tekanan udara minimum sebesar 985 mb.
Diperkirakan intensitas Siklon Tropis ILSA meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
“Berdasarkan analisis dari Bidang Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) BMKG Jakarta bahwa saat ini terdapat Siklon Tropis “ILSA” yang terpantau di Samudra Hindia, selatan Pulau Sumba sekitar 580 km sebelah selatan barat daya Rote, tepatnya di sekitar 15.2LS, 120.5BT,” terang Cahyo Nugroho pada Rabu (12/4/2023).
Lebih lanjut kata Cahyo, hal tersebut perlu diwaspadai sebab menimbulkan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Bali yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.
Selain itu, lanjut dia hal ini dapat menimbulkan potensi gelombang tinggi sekitar 1.25 hingga 2.5 meter di sekitar Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, Selat Alas bagian Selatan dan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter di Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB.
Sementara prediksi cuaca di Bali hingga Jumat (14/4/2023) mendatang, kata Cahyo secara umum cerah berawan hingga berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. Sedangkan angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat dengan kecepatan berkisar antara 6 hingga 36 kilometer per jam.
Namun, untuk tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 hingga 1.25 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1 hingga 3.5 meter, di Selat Bali berkisar anatar 1 hingga 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1 hingga 3 meter.
Cahyo pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat atau petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor.
“Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transpotasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter atau lebih,” tutupnya. *ris
“Berdasarkan analisis dari Bidang Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) BMKG Jakarta bahwa saat ini terdapat Siklon Tropis “ILSA” yang terpantau di Samudra Hindia, selatan Pulau Sumba sekitar 580 km sebelah selatan barat daya Rote, tepatnya di sekitar 15.2LS, 120.5BT,” terang Cahyo Nugroho pada Rabu (12/4/2023).
Lebih lanjut kata Cahyo, hal tersebut perlu diwaspadai sebab menimbulkan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Bali yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.
Selain itu, lanjut dia hal ini dapat menimbulkan potensi gelombang tinggi sekitar 1.25 hingga 2.5 meter di sekitar Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, Selat Alas bagian Selatan dan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter di Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB.
Sementara prediksi cuaca di Bali hingga Jumat (14/4/2023) mendatang, kata Cahyo secara umum cerah berawan hingga berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. Sedangkan angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat dengan kecepatan berkisar antara 6 hingga 36 kilometer per jam.
Namun, untuk tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 hingga 1.25 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1 hingga 3.5 meter, di Selat Bali berkisar anatar 1 hingga 3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1 hingga 3 meter.
Cahyo pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat atau petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor.
“Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transpotasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter atau lebih,” tutupnya. *ris
Komentar