Basarnas Denpasar Siagakan 135 Personel
Ditempatkan pada Titik Rawan Kedaruratan Selama Lebaran
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 135 personel dari Basarnas Denpasar akan terlibat dalam Siaga SAR khusus Lebaran selama 20 hari ke depan.
Seratusan personel ini dikerahkan ke sejumlah titik yang dianggap rawan kedaruratan serta lokasi wisata yang diperkirakan dipenuhi wisatawan. Penempatan itu sebagai langkah antisipasi berbagai kejadian yang tidak diinginkan.
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, mengatakan 135 personel yang disiagakan saat arus mudik Lebaran sesuai arahan dari Kepala Basarnas Pusat. Hal ini sebagai upaya deteksi dini jika terjadi kedaruratan luar biasa menimpa pemudik. Selain itu, juga penempatan kapal atau alut (alat utama) air di lokasi startegis seperti pelabuhan penyeberangan.
“Petugas Basarnas juga bekerjasama dengan otoritas pelabuhan serta aktif menyosialisasikan dan memonitor keselamatan penumpang kapal,” kata Darmada saat memberikan arahan kepada petugas yang disiagakan saat Hari Raya Idul Fitri dalam apel kesiapsiagaan di Kantor Basarnas Denpasar, Jalan Uluwatu, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, pada Kamis (13/4) siang.
Selain penempatan secara langsung, Basarnas juga akan berpatroli dan pemantauan di lokasi-lokasi pariwisata/keramaian, terutama wisata bahari. “Dari analisa puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 19-21 April 2023. Sedangkan puncak arus balik gelombang pertama diperkirakan pada 24-25 April 2023, dan gelombang kedua pada 30 April hingga 1 Mei 2023,” jelas Darmada.
Kesiapsiagaan personel, kata dia, karena dari data dan analisa yang dilakukan Basarnas pada tahun ini diperkirakan terdapat 123,8 juta masyarakat yang akan melaksanakan aktivitas perjalanan mudik ke kampung halaman dengan moda transportasi darat, laut, dan udara. Jumlah pemudik ini meningkat 44,79 persen dibanding lebaran pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, BMKG juga memperkirakan masih akan terdapat curah hujan dan gelombang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang di sepanjang rute mudik. “Faktor peningkatan pemudik dengan cuaca seperti curah hujan dan gelombang tinggi ini tentu akan berdampak adanya risiko kondisi membahayakan jiwa. Maka, selama momentum itu, Basarnas Denpasar akan menempatkan personel dan alut di lokasi yang dianggap rawan kecelakaan dan bencana, bersinergi dengan sejumlah stakeholder,” kata Darmada. *dar
1
Komentar