Setahun, 100 Krama Meninggal Beruntun
Desa Adat Duda Gelar Upacara Pamahayu
Agar seluruh krama se-Desa Adat Duda mendapatkan rahayu, tidak lagi ada kematian secara beruntun.
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, mengagendakan upacara Pamahayu. Puncak upacara pada Sukra Kliwon Bala, Jumat (14/4), bertepatan Kajeng Kliwon, di Pura Dalem desa setempat. Tujuannya, guna mengantisipasi secara niskala agar tidak terulang terjadinya kematian krama secara beruntun.
Di desa adat tersebut, dalam setahun sempat 100 krama meninggal beruntun. Bendesa Adat Duda I Komang Sujana mengaku telah menyosialisasikan rencana itu ke krama Desa Adat Duda yang mewilayahi 27 banjar adat. Kepada NusaBali, Bendesa Sujana memaparkan hal itu di Sekretariat Desa Adat Duda, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem Kamis (13/4).
Desa Adat Duda yang mewilayahi Desa Duda Timur dan Desa Duda, kata dia, penting menggelar upacara pamahayu. Tujuannya, agar seluruh krama se-Desa Adat Duda mendapatkan rahayu, tidak lagi ada kematian secara beruntun, dan tidak ada lagi wabah yang mengancam keselamatan krama.
Ritual tersebut, jelasnya, dilaksanakan atas petunjuk dari Ida Pedanda Gede Karang Ngenjung dari Geria Blagung, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem. Selain akan menggelar upacara pamahayu di Pura Dalem dan Pura Prajapati, secara bersamaan juga melaksanakan upacara tersebut di Pura Puseh, Pura Penyatur, Pura Kahyangan Desa, setra lan tunon.
Bendesa Sujana mencontohkan, di Banjar Adat Pegubugan terjadi kematian beruntun. Berawal dari Ida Bagus Ngurah, menyusul dalam sehari dua warga meninggal Ni Nyoman Gabrug dan Ni Wayan Ernawati. Sebelumnya krama meninggal I Wayan Rauh dari Banjar Adat Let, I Gusti Made Subrata dari Banjar Adat Lila, I Ketut Goyoh dari Banjar Abian Canang Kelod, dan lain-lain. Tercatat selama setahun terakhir, hingga 100 krama meninggal. “Sebagian krama yang meninggal telah diaben, sebagian juga hanya makingsan ring gni,” tambahnya.
Bendesa Sujana berharap seluruh krama di 27 banjar adat turut melaksanakan upacara pamahayu, agar mendapatkan berkah karahayuan. 27 banjar adat tersebut, Banjar Abian Canang Kaja, Abian Canang Kelod, Alastunggal, Batu Gede, Darma Karya, Bencingah, Janglap, Juuk Legi, Kerta Sari, Ketket, Lila, Limo, Pegubugan, Pesangkan Duuran, Pesangkan Gede, Pesangkan Kangin, Pesangkan Kawan, Jangu, Swasta Karya, Taman Bali, Tegal Anyar, Tengah, Tegal Let, Wates Tengah, Wates Kaja, Wates Kangin dan Yadnya Karya.*k16
Di desa adat tersebut, dalam setahun sempat 100 krama meninggal beruntun. Bendesa Adat Duda I Komang Sujana mengaku telah menyosialisasikan rencana itu ke krama Desa Adat Duda yang mewilayahi 27 banjar adat. Kepada NusaBali, Bendesa Sujana memaparkan hal itu di Sekretariat Desa Adat Duda, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem Kamis (13/4).
Desa Adat Duda yang mewilayahi Desa Duda Timur dan Desa Duda, kata dia, penting menggelar upacara pamahayu. Tujuannya, agar seluruh krama se-Desa Adat Duda mendapatkan rahayu, tidak lagi ada kematian secara beruntun, dan tidak ada lagi wabah yang mengancam keselamatan krama.
Ritual tersebut, jelasnya, dilaksanakan atas petunjuk dari Ida Pedanda Gede Karang Ngenjung dari Geria Blagung, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem. Selain akan menggelar upacara pamahayu di Pura Dalem dan Pura Prajapati, secara bersamaan juga melaksanakan upacara tersebut di Pura Puseh, Pura Penyatur, Pura Kahyangan Desa, setra lan tunon.
Bendesa Sujana mencontohkan, di Banjar Adat Pegubugan terjadi kematian beruntun. Berawal dari Ida Bagus Ngurah, menyusul dalam sehari dua warga meninggal Ni Nyoman Gabrug dan Ni Wayan Ernawati. Sebelumnya krama meninggal I Wayan Rauh dari Banjar Adat Let, I Gusti Made Subrata dari Banjar Adat Lila, I Ketut Goyoh dari Banjar Abian Canang Kelod, dan lain-lain. Tercatat selama setahun terakhir, hingga 100 krama meninggal. “Sebagian krama yang meninggal telah diaben, sebagian juga hanya makingsan ring gni,” tambahnya.
Bendesa Sujana berharap seluruh krama di 27 banjar adat turut melaksanakan upacara pamahayu, agar mendapatkan berkah karahayuan. 27 banjar adat tersebut, Banjar Abian Canang Kaja, Abian Canang Kelod, Alastunggal, Batu Gede, Darma Karya, Bencingah, Janglap, Juuk Legi, Kerta Sari, Ketket, Lila, Limo, Pegubugan, Pesangkan Duuran, Pesangkan Gede, Pesangkan Kangin, Pesangkan Kawan, Jangu, Swasta Karya, Taman Bali, Tegal Anyar, Tengah, Tegal Let, Wates Tengah, Wates Kaja, Wates Kangin dan Yadnya Karya.*k16
1
Komentar