Laskar Bali-Baladika Serahkan Senjata ke Polisi
Inilah tindaklanjut kesepakatan damai antara ormas Laskar Bali vs Baladika Bali, pasca bentrok di LP Kerobokan (Kecamatan Kuta Utara, Badung) dan di Jalan Teuku Umar Denpasar Barat, Kamis (17/12) lalu, yang merenggut 4 nyawa dan 5 korban luka berat.
Gubernur Ancam Bubarkan Ormas yang Terus Bikin Onar
DENPASAR, NusaBali
Perwakilan kedua ormas terbesar ini menyerahkan ratusan senjata berbagai jenis ke Mapolresta Denpasar, Selasa (22/12).
Perwakilan ormas Laskar Bali dan Baladika yang datang mnenyerahkan senjata, Selasa kemarin, diterima langsung Kapolresta Denpasar Kombes AA Made Sudana. Pertemuan di Gedung Serbaguna Polresta Denpasar kemarin, dihadiri pula unsur Muspida. Sekjen Laskar Bali I Ketut Putra Ismaya Jaya dan Sekretaris Umum Baladika, I Ketut Sukerta, juga hadir langsung dalam acara penyerahan senjata oleh anggtanya tersebut.
ratusan senjata tajam yang diserahkan perwakilan kedua ormas di Mapolresta Denpasar kemarin, antara lain, berupa pedang, tombak, arit, rantai kalung, pisau, pentungan besi, dan lainnya. Senjata yang diserahkan masing-masing ormas tersebut dikumpulkan dan ditata petugas di atas dua meja panjang. Rencananya, senjata-senjata ini bakal dimusnahkan.
Usai penyerahan senjata tajam, puluhan perwakilan kedua ormas saling berjabat tangan dan berpelukan di Mapolresta Denpasar. Mereka sama-sama saling meyakinkan untuk menjaga kedamaian dan ketentraman Bali. "Damai kita sama-sama, maafkan..., maafkan...!" ujar beberapa anggota ormas saat berjabat tangan.
Sedangkan Kapolresta Agung Sudana berharap apa yang sudah menjadi kesepakatan kedua kubu ormas, sebaiknya jangan diingkari lagi. “Kalau berpikir administrasi, berarti sudah masuk ke ranah hukum, artinya sudah terikat apa yang di mediasi kemarin. Itu yang saya harapkan,” tandas Sudana.
Mantan Kapolres Tabanan ini pun meminta kepada kedua ormas untuk tidak lagi melakukan pelanggaran hukum, yang tentunya dapat merusak citra pariwisata secara keseluruhan. “Coba pikir, banyak yang pending datang ke Bali. Banyak hotel yang resah, karena minim spekulasi Tahun Baru,” ujarnya.
Sudana mengingatkan, bentrok ormas yang dimulai dari LP Kerobokan dan berlanjut ke jalan raya hingga merenggut 4 nyawa dan 5 korban luka berat tersebut berdampak psikis terhadap masyarakat Bali dan wisatawan. Malam itu, seluruh jalanan sepi dan mencekam, tidak ada yang berani keluar rumah.
“Kalau begini terus, apalagi yang kita banggakan? Saya mati-matian mengamankan wilayah dari ujung ke ujung, tidur hanya setengah jam. Jadi, apa yang menjadi ranah kesepakatan kemarin, saya sudah tahu. Keduabelah pihak juga sudah memegang kesepakatan. Bagaimana, bisa dilaksanakan?” tanya Sudana yang kompak dijawab ormas dengan kata “Bisa...!”
Sudana menambahkan, jangan sampai orang Bali hanya bisa berucap, tapi dalam pelaksanaanya tidak bisa. Keduabelah pihak diharapkan tidak sungkan-sungkan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. “Apa yang terjadi di Laskar Bali, Baladika kami siap mewadahi. Artinya, kami akan mencari solusinya. Apa yang menjadi titik permasalahan, mari kita selesaikan bersama. Jangan hanya terjadi di puncaknya saja, tapi di bawah juga kita harus saling koordinasi. Mari kita amankan Pulau Dewata ini,” pinta Sudana.
Selanjutnya...
1
2
Komentar