Laskar Bali-Baladika Serahkan Senjata ke Polisi
Inilah tindaklanjut kesepakatan damai antara ormas Laskar Bali vs Baladika Bali, pasca bentrok di LP Kerobokan (Kecamatan Kuta Utara, Badung) dan di Jalan Teuku Umar Denpasar Barat, Kamis (17/12) lalu, yang merenggut 4 nyawa dan 5 korban luka berat.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pelaku bentrokan ditindak tegas dan kejadian ini jangan sampai terulang. "Secara tidak langsung maupun langsung, mereka mencoreng Bali sebagai pulau yang damai, yang penuh toleransi. Jadi, sesungguhnya hal-hal begitu tidak boleh terjadi lagi," tegas Pastika dilansir Antara secara terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.
Menurut Pastika, tindakan razia yang dilakukan jajaran kepolisian ke LP Kerobokan sudah benar, sehingga jangan sampai di Lapas tersebut begitu banyak ada senjata. "Bagaimana bisa terjadi begitu? Harusnya kan tidak boleh. Jangankan yang begitu, yang sederhana pun tidak boleh. Karena itu, saya harapkan ketegasan semua pihak," pintanya.
Menurut Pastika, harus ada keberanian dan ketegasan bahwa ke LP tidak boleh membawa senjata. "Kalau petugas Lapas kurang, minta bantuan polisi, saya yakin mereka akan senang hati membantu seperti merazia secara insidentil. Harus itu dilaksanakan, tidak boleh berhenti. Kalau dibiarkan, nanti muncul lagi, preventif itu yang paling penting."
Mantan Kapolda Bali ini mengingatkan, bagi ormas yang terus-menerus membuat keonaran dan tidak bisa diberikan peringatan lagi, apa boleh buat harus dibubarkan. "Kalau yang terdaftar, bisa dibubarkan dengan benar melalui prosedur seperti peringatan pertama, kedua, dan ketiga," ujar Pastika.
Pastika mengatakan ormas harus berpegang pada AD/ART yang tujuan awalnya baik. Ormas itu penting, tapi jangan bikin onar, jangan membuat keributan. "Kita ini bersaudara semua, jadi janganlah sampai bentrok seperti itu. Kurang baik image-nya, citra kita jadi kurang baik," imbuhnya. 7
1
2
Komentar