32 Petinju Ikuti Seleksi Pra PON
Pertina Klungkung dan Jembrana Absen
Seleksi terbuka ini guna memberikan kesempatan lebih kepada semua petinju potensial yang ada di Bali untuk mewakili Bali, saya harap petinju terbaik mewakili Bali di tiap kelasnya.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 32 petinju dari tujuh kabupaten di Bali mengikuti seleksi terbuka penentuan tim Pra PON Bali pada Sabtu dan Minggu (15-16/4) di M Fight Boxing Camp, Jalan Hayam Wuruk 284 Denpasar Timur.
Dari 32 petinju itu akan dicari petinju terbaik yang mewakili Bali dalam Pra PON tahap pertama pada Juni di Sulawesi Selatan. Sedangkan dua kabupaten, yakni Pertina Klungkung dan Pertina Jembrana absen tidak mengirim atletnya dalam seleksi tersebut.
Ketua Umum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya mengatakan, seleksi terbuka ini dilaksanakan berdasarkan hasil saat rapat kerja Pengprov Pertina Bali di Kantor DPD Gerindra Provinsi Bali, Sabtu (1/4). Pihak pengurus Pertina Bali sepakat untuk kembali menggelar seleksi terbuka pasca gelaran Porprov Bali XV/2022 pada November.
"Kita mencari petinju terbaik dan paling siap untuk mewakili Bali di Pra PON, makanya seleksi terbuka menjadi opsi untuk penentuan wakil Bali di Pra PON nanti," kata pria yang biasa disapa De Gadjah.
De Gadjah mengatakan, rincian daerah yang mengutus wakilnya dalam seleksi yakni Denpasar 9 petinju, Badung 9 petinju, Buleleng 3 petinju, Tabanan 1 petinju, Karangasem 3 petinju, Bangli 3 petinju,
Gianyar 4 petinju. Sedangkan Klungkung dan Jembrana tidak mengirimkan petinju guna menjalani proses seleksi.
"Seleksi sifatnya open ini guna memberikan kesempatan lebih kepada semua petinju potensial yang ada di Bali untuk mewakili Bali, saya harap petinju terbaik mewakili Bali di tiap kelasnya," kata De Gadjah, yang juga mantan Ketua Pengkot Pertina Denpasar.
De Gadjah menyebutkan, jika memakai patokan pakai Porprov Bali XV/2022 pada November lalu, itu sudah cukup lama. Perkembangan mereka kita tidak ketahui apakah latihan rutin atau tidak, makanya harus kita lihat harus lihat lagi pada saat seleksi.
De Gadjah memastikan jangankan usai Pra PON, setelah lolos PON bakal ada seleksi ketat lagi. Kenapa demikian, katanya, sebab untuk cabang olahraga tinju itu sifatnya lolos by kelas, bukan langsung atas nama petinju bersangkutan.
"Pengalaman dulu ada petinju setelah lolos PON justru santai dan tidak disiplin latihan, kita kembali seleksi dan hasilnya kalah. Makanya yang bersangkutan kita ganti, dan itu akan kita terapkan lagi," tegas De Gadjah, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.
Sementara itu PP Pertina menetapkan gelaran Pra PON cabang olahraga beladiri tinju sebanyak dua kali pada tahun 2023. Pra PON I digelar pada bulan Juni di Sulsel, sementara Pra PON II digulirkan pada bulan September 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelas yang dipertandingkan sebanyak 11 kelas putra, dan 9 kelas putri. Untuk kelas putra yakni kelas 46- 48 kg, kelas 48 - 51 kg, kelas 51- 54 kg, kelas 54- 57 kg, kelas 57 - 60 kg, kelas 60 - 63,5 kg, kelas 63,5 - 67 kg, kelas 67- 71 kg, kelas 71- 75 kg, kelas 75- 80 kg, dan kelas 80- 86 kg.
Sedangkan untuk kelas putri yakni kelas 45- 48 kg, kelas 48- 50 kg, kelas 50- 52 kg, kelas 52- 54 kg, kelas 54- 57 kg, kelas 57-60 kg, kelas 60-63 kg, kelas 63- 66 kg, dan kelas 66-70 kg.
De Gadjah menambahkan, Pertina Bali akan mengambil dua petinju di tiap kelasnya untuk menjalani program Training Camp. Statusnya ada petinju juara 1, dan ada yang terbaik ke 2. Namun semua itu tergantung nanti laporan wasit dan pelatih yang akan memberikan pandangan untuk hasil seleksi di tiap kelasnya.
"Yang jelas untuk sektor putra kita terjunkan full tim di Pra PON, dan untuk putri pertama kalinya kita turunkan 5 petinju putri di babak kualifikasi PON," kata De Gadjah, yang yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Bali.
Menurutnya, lima petinju putri yang diturunkan sebagai sejarah pertama kalinya Bali menurunkan petinju putri di ajang resmi nasional. Sebagai antisipasi disebutkan, jika Pra PON 1 hasilnya tidak maksimal, pada saat Pra PON 2 akan diturunkan sang legend Kornelis Kwangu Langu peraih emas di PON XX/2021 di Papua.
Dengan harapan agar target 1 emas benar - benar bisa kita pertahankan di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut. Menanggapi tuan rumah Pra PON pertama ada perubahan dari awal di Solo, kini digeser ke Sulawesi Selatan diakui karena Sulsel yang melobi lebih dulu, padahal Bali juga sempat berkeinginan mengajukan diri sebagai tuan rumah.dek
1
Komentar