Kolam Renang Tak Terurus Dijadikan Kolam Ikan
Kolam renang yang terletak di lingkungan Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli, kini kondisinya tidak terurus.
BANGLI, NusaBali
Dua buah kolam renang, satu berbentuk empat persegi panjang dan satu kolam berbentuk elips dimanfaatkan sejumlah warga untuk memelihara ikan.
Seperti yang terlihat pada Minggu (11/6), dua orang anak-anak sedang memancing ikan di kolam tersebut. Komang Tagel Adnyana, salah seorang pemancing, mengaku cukup sering memancing di lokasi tersebut. Ikan yang didapatkan jenis mujair dan hasil pancingan cukup banyak. Sedangkan umpan yang digunakan berupa cacing. Tidak perlu jauh-jauh mencari umpan, di sekitar kolam tanah cukup gembur sehingga mudah untuk mendapatkan cacing.
“Ikan yang kecil dibiarkan di kolam yang besar, nanti baru dipancing lagi,” ucapnya sembari menunjukan ikan yang berhasil ditangkap. Tampaknya ada yang sengaja menaruh bibit ikan di kolam renang tersebut. “Ada teman yang naruh ikan di sini,” imbuhnya.
Dikatakannya, sebelum ada ikan di kolam tersebut ada saja orang yang mandi. Namun karena air kolam tidak pernah diganti, otomatis menjadi keruh dan dimanfaatkan untuk hal yang lain, seperti memelihara ikan.
Bangunan pendukung di areal kolam renang seperti ruang tiket, ruang ganti, bale bengong, dan beberapa bangunan lainnya masih tampak layak pakai. Namun kondisi bangunan kotor dan di sekitarnya tumbuh tanaman liar. Kemudian pintu terali besi digembok, tetapi sebagian besi rusak sehingga bisa dilewati.
Anggota Komisi III DPRD Bangli Made Sudiasa saat disinggung kolam renang yang belum jelas pengelolanya, mengatakan kolam renang merupakan proyek dari pemerintah pusat namun sudah diserahkan kepada pemerintah daerah. “Aset sudah diserahkan ke daerah tahun 2016 lalu. Dalam hal ini diserahkan ke Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Diakui, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli. “Sudah ada solusi. Dinas (Disdikpora) siap mengelola dengan baik aset tersebut. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” imbuhnya. Made Sudiasa mengaku akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak Disdikpora.
“Kami akan bicara lagi, apakah anggaran untuk pengelolaan sudah dianggarkan atau belum. Komitmen bersama agar kolam renang bisa difungsikan dengan baik,” tuturnya. Fasilitas untuk altet renang kini masih menjadi persoalan. Sebab jika kolam renang yang lokasinya di dekat SMPN 2 Bangli, IHDN, dan Yayasan Gurukula, tersebut bila dikelola dengan baik tentu bisa dimanfaatkan.
Kadisdikpora Kabupaten Bangli I Nyoman Suteja menyatakan, pihaknya sudah sempat bersih-bersih areal kolam renang. Ketika disinggung soal anggaran perawatan atau pemeliharaan, Suteja menyatakan belum ada anggaran. “Kami masih memastikan aset dulu, jadi anggaran belum ada,” ujarnya. *e
Seperti yang terlihat pada Minggu (11/6), dua orang anak-anak sedang memancing ikan di kolam tersebut. Komang Tagel Adnyana, salah seorang pemancing, mengaku cukup sering memancing di lokasi tersebut. Ikan yang didapatkan jenis mujair dan hasil pancingan cukup banyak. Sedangkan umpan yang digunakan berupa cacing. Tidak perlu jauh-jauh mencari umpan, di sekitar kolam tanah cukup gembur sehingga mudah untuk mendapatkan cacing.
“Ikan yang kecil dibiarkan di kolam yang besar, nanti baru dipancing lagi,” ucapnya sembari menunjukan ikan yang berhasil ditangkap. Tampaknya ada yang sengaja menaruh bibit ikan di kolam renang tersebut. “Ada teman yang naruh ikan di sini,” imbuhnya.
Dikatakannya, sebelum ada ikan di kolam tersebut ada saja orang yang mandi. Namun karena air kolam tidak pernah diganti, otomatis menjadi keruh dan dimanfaatkan untuk hal yang lain, seperti memelihara ikan.
Bangunan pendukung di areal kolam renang seperti ruang tiket, ruang ganti, bale bengong, dan beberapa bangunan lainnya masih tampak layak pakai. Namun kondisi bangunan kotor dan di sekitarnya tumbuh tanaman liar. Kemudian pintu terali besi digembok, tetapi sebagian besi rusak sehingga bisa dilewati.
Anggota Komisi III DPRD Bangli Made Sudiasa saat disinggung kolam renang yang belum jelas pengelolanya, mengatakan kolam renang merupakan proyek dari pemerintah pusat namun sudah diserahkan kepada pemerintah daerah. “Aset sudah diserahkan ke daerah tahun 2016 lalu. Dalam hal ini diserahkan ke Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Diakui, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli. “Sudah ada solusi. Dinas (Disdikpora) siap mengelola dengan baik aset tersebut. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” imbuhnya. Made Sudiasa mengaku akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak Disdikpora.
“Kami akan bicara lagi, apakah anggaran untuk pengelolaan sudah dianggarkan atau belum. Komitmen bersama agar kolam renang bisa difungsikan dengan baik,” tuturnya. Fasilitas untuk altet renang kini masih menjadi persoalan. Sebab jika kolam renang yang lokasinya di dekat SMPN 2 Bangli, IHDN, dan Yayasan Gurukula, tersebut bila dikelola dengan baik tentu bisa dimanfaatkan.
Kadisdikpora Kabupaten Bangli I Nyoman Suteja menyatakan, pihaknya sudah sempat bersih-bersih areal kolam renang. Ketika disinggung soal anggaran perawatan atau pemeliharaan, Suteja menyatakan belum ada anggaran. “Kami masih memastikan aset dulu, jadi anggaran belum ada,” ujarnya. *e
1
Komentar