Tenun Buleleng akan Ajukan HaKI
Saat ini Pemkab Buleleng melalui instansi terkait sedang melakukan pendataan produk kain tenun khas Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah motif kain tenun khas Buleleng, baik tenun endek maupun songket, segera diusulkan untuk memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
Sejumlah tenun khas Buleleng ini pun ditampilkan pada Pembukaan Pameran Bali Bangkit Tahap Tiga di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali, Denpasar, Minggu (16/4). Seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Buleleng termasuk Penjabat (Pj) Bupati Buleleng bersama pasangan berlenggak-lenggok di atas panggung mengenakan pakaian berbahan tenun khas Buleleng.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyebut, pendataan sedang dilakukan pada pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Buleleng. “Semua akan kita data dan kita akan ajukan HaKI atas produk-produk tersebut, untuk melindungi kain khas Buleleng,” ungkap Lihadnyana.
Setelah mendapatkan HaKI, Pemkab Buleleng juga disebutnya akan memfasilitasi pelaku UMKM untuk pemasaran dan peningkatan kualitas produk. Seluruhnya akan dilakukan melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Layanan Usaha Terpadu (UPT PLUT) yang sudah dimiliki Buleleng.
Menurutnya target produk UMKM Buleleng seperti kain tenun ini dapat menasional bahkan go international. Pelaku UMKM akan diberikan pelatihan peningkatan kualitas produk dan juga cara pemasaran digital yang saat ini sangat efektif dan efisien cepat mempromosikan produk.
“Kita akan dorong terus UMKM bisa berjualan secara digital. Saya yakin dengan pola-pola seperti ini UMKM akan maju. Tetapi upaya ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Perlu kesadaran kolektif dari pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas karena persaingan semakin sengit," tegas pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. *k23
Sejumlah tenun khas Buleleng ini pun ditampilkan pada Pembukaan Pameran Bali Bangkit Tahap Tiga di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali, Denpasar, Minggu (16/4). Seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Buleleng termasuk Penjabat (Pj) Bupati Buleleng bersama pasangan berlenggak-lenggok di atas panggung mengenakan pakaian berbahan tenun khas Buleleng.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyebut, pendataan sedang dilakukan pada pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Buleleng. “Semua akan kita data dan kita akan ajukan HaKI atas produk-produk tersebut, untuk melindungi kain khas Buleleng,” ungkap Lihadnyana.
Setelah mendapatkan HaKI, Pemkab Buleleng juga disebutnya akan memfasilitasi pelaku UMKM untuk pemasaran dan peningkatan kualitas produk. Seluruhnya akan dilakukan melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Layanan Usaha Terpadu (UPT PLUT) yang sudah dimiliki Buleleng.
Menurutnya target produk UMKM Buleleng seperti kain tenun ini dapat menasional bahkan go international. Pelaku UMKM akan diberikan pelatihan peningkatan kualitas produk dan juga cara pemasaran digital yang saat ini sangat efektif dan efisien cepat mempromosikan produk.
“Kita akan dorong terus UMKM bisa berjualan secara digital. Saya yakin dengan pola-pola seperti ini UMKM akan maju. Tetapi upaya ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Perlu kesadaran kolektif dari pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas karena persaingan semakin sengit," tegas pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. *k23
Komentar