BBPOM Denpasar Temukan Takjil Mengandung Formalin
DENPASAR, NusaBali - Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Denpasar melakukan pemeriksaan makanan takjil yang dijual di halaman Masjid Raya Baiturrahmah, Jalan A Yani, Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Selasa (18/4) sore. Satu sampel positif mengandung bahan berbahaya formalin.
Petugas BBPOM di Denpasar mengambil 21 sampel makanan takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya seperti yang berwarna mencolok, bakso, kerupuk, kolak, jajanan, dan lainnya. Keseluruhan sampel tersebut langsung diuji (rapid test) di lokasi di dalam mobil dinas Balai Besar POM Denpasar. Sampel yang ditemukan mengandung formalin yakni sate lilit ikan laut.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar I Made Bagus Gerametta menyampaikan selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 ini pihaknya sudah melakukan sidak di 9 tempat di tujuh kabupaten/kota di Bali yang termasuk wilayah kerjanya (kecuali Kabupaten Jembrana dan Buleleng). Dua wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar masing-masing di dua titik, sementara sisanya masing-masing satu titik.
"Sebelum-sebelumnya semua memenuhi syarat, tapi hari ini kami menemukan satu sampel mengandung formalin, yaitu berupa sate lilit ikan laut yang kemungkinan berasal dari ikan yang bahan bakunya mengandung formalin," tutur Gerametta di sela kegiatan sidak.
Dijelaskannya, dari temuan sampel mengandung formalin, akan dilakukan penelusuran lebih lanjut asal muasal bahan baku pangan mengandung bahan berbahaya ini. Kepada penjual takjil yang bersangkutan juga telah diberikan edukasi untuk berhati-hati membeli bahan baku pangan.
Sementara kepada para pembeli makanan takjil juga diimbau untuk selalu berhati-hati dengan produk pangan mencurigakan agar terhindar dari bahaya yang dapat merugikan kesehatan. Ada beberapa bahan berbahaya yang biasanya digunakan pada makanan, dan berbahaya bagi kesehatan, yakni bahan pengawet formalin dan borax, bahan pewarna rodamin B dan metanil yellow.
"Kalau kita mau tahu mengandung formalin sudah jadi produk makanan memang agak susah. Satu-satunya cara yaitu dengan uji laboratorium mengandung formalin atau tidak," tambahnya.
Terkait pelaksanaan sidak dilakukan H-3 menjelang Lebaran, Gerametta mengatakan pihaknya sudah sejak awal bulan Ramadhan melakukan pemeriksaan makanan takjil di seluruh wilayah kerja di Bali, termasuk satu titik lainnya di Kota Denpasar (Pasar Batan Kendal Sidakarya). Di samping itu bersama-sama dengan dinas terkait di kabupaten/kota pihaknya juga telah melakukan pengawasan distributor penjual bahan baku makanan.
"Tentu kita berharap ke depannya tidak terjadi lagi (temuan bahan pangan mengandung bahan berbahaya)," tandasnya.
Sementara Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Putu Gede Sukadana, yang ikut mendampingi BBPOM di Denpasar melakukan pemeriksaan mengatakan, kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap tahunnya.
"Di samping pemeriksaan makanan takjil, kami juga melaksanakan pengawasan bahan-bahan makanan yang berbahaya yang disinyalir digunakan untuk bahan makanan di pasar-pasar rakyat," ujar Sukadana. 7 cr78
1
Komentar