Petani Bawang Merah di Bungkulan Diserang Moler
SINGARAJA, NusaBali - Petani bawang merah di Desa Bungkulan, Sawan, Buleleng, saat ini sedang meradang. Lahan bawang merah mereka diserang penyakit moler.
Bagian daun bawang menjadi keriting dan langsung menghambat pertumbuhan. Kondisi ini pun membuat petani tidak bisa mendapatkan hasil panen optimal.
Petani Bawang Merah Ketut Astawa mengatakan, serangan penyakit moler ini sudah terjadi sejak tahun 2021 lalu. Hal ini pun membuatnya harus mengurangi lahan bawang merah. “Lahan saya ada 1,5 hektar kalau dulu semuanya ditanami bawang, sekarang hanya 45 are saja, untuk pengendalian juga karena sudah tiga kali terserang penyakit moler ini, harus ada penggiliran tanaman,” terang Astawa saat dihubungi Rabu (19/4) kemarin.
Dia yang juga Ketua Forum Subak Buleleng menyebutkan, selain mengahadapi kendala penyakit moler, cuaca saat ini juga sedang tidak bersahabat. Musim hujan masih sering kali turun disaat musim kemarau saat ini. Hal ini membuat kerusakan tanaman bawang merah semakin berat.
Astawa pun memutuskan untuk memanen bawang-bawang untuk dijual daunnya sebagai sayur. Hal ini untuk mengurangi kerugian. Menurutnya selama bertani bawang, Astawa memang mengakali memajukan masa tanam. Dari yang sebelumnya mulai bulan Maret sampai Juli, dia menanam di bulan Februari.
Harapannya dengan memajukan waktu tanam, panen dapat dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, yang biasanya berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk bawang merah. “Memang kami menanam lebih awal biar panennya ketemu hari raya sehingga penjualan hasil panen cepat dan harga juga tinggi,” imbuh Astawa.
Sementara itu Astawa yang sudah puluhan tahun sebagai petani bawang menyebut saat ini hasil panennya sudah terserap maksimal dengan harga yang bagus. Pengepul pun disebutnya langsung mengambil hasil panen. Saat ini harga bawang merah di petani Rp 20.000 per kilogram. Harga tersebut diakui Astawa sudah harga pantas untuk petani.
Sementara itu bawang merah selain dikembangkan di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, beberapa juga ada di wilayah Kecamatan Seririt dan Gerokgak. Jumlah produksi petani bawang merah di Buleleng masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga sebagian masih mengandalkan produksi dari luar Buleleng. 7 k23
Komentar