Tiga Siswa SD Ngaku Nyaris Diculik
Menurut keterangan saksi, dirinya tidak melihat adanya dugaan percobaan penculikan, seperti menarik tangan hingga melempar batu.
SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar, Buleleng, dihebohkan dengan isu penculikan tiga siswa Sekolah Dasar (SD) di desa setempat. Informasi siswa SD yang nyaris menjadi korban penculikan tersebut disampaikan Perbekel Desa Banyuatis Gede Muliarta melalui postingan di media sosial Facebook (FB) pribadinya.
"Mohon berhati-hati dan awasi anak-anak dg baik kematin hampir terjadi penculikan sekitar jam 12.30 Wt sepulang sekolah di jalan banyuatis tabog terhadap Kadek Dika Saputra SD 4 banyuatis. Pelaku 4orang memakai mbl avansa hitam. Kami himbau kepada semua masyarakat untuk selalu waspada dan berkordinasi dg aparat terkait. suksme," tulis Gede Muliarta di laman Facebooknya yang diposting pada Selasa (18/4).
Postingan itu ramai direspon oleh warga net, hingga dibagikan sebanyak 445 kali. Sayangnya saat dikonfirmasi terkait postingan tersebut, pada Rabu (19/4) Gede Muliarta tidak mengangkat telepon dan membalas pesan.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, postingan tersebut telah direspon oleh jajaran di Polsek Banjar. Dugaan percobaan penculikan itu terjadi, pada Senin (17/4) siang kemarin, saat tiga siswa SDN 4 Banyuatis baru saja pulang dari sekolah. Mereka pulang dengan berjalan kaki. Namun sesampainya di Dusun Tabog, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng ketiga bocah tersebut mengaku didatangi oleh sejumlah orang dewasa yang mengendarai mobil.
"Menurut pengakuan anak-anak ini, mereka didatangi oleh sejumlah orang dewasa yang mengendarai mobil. Salah satu dari anak-anak itu mengaku tangannya dipegang, ada yang melempari terduga pelaku pakai batu sampai akhirnya orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku itu pergi naik mobil menuju ke arah Denpasar," jelasnya.
Menurut AKP Sumarjaya, keterangan berbeda disampaikan oleh saksi yang ada di sekitar TKP. Menurut keterangan saksi, dirinya tidak melihat adanya dugaan percobaan penculikan, seperti menarik tangan hingga melempar batu. Saksi melihat ketiga siswa tersebut bahkan mengucapkan salam perpisahan kepada pengendara mobil tersebut.
"Saksi melihat ketiga siswa itu sempat dada-dada. Setelah itu para siswa itu belanja di warung milik saksi, ekspresi mereka katanya tidak ketakutan atau mencerminkan terjadinya sesuatu, siswa itu hanya ketawa-ketawa," jelas AKP Sumarjaya.
Mengingat ada keterangan yang berbeda antara saksi dan ketiga siswa tersebut, polisi kata AKP Sumarjaya masih harus mendalami lagi kasus tersebut. "Akan didalami lagi, kalau kenyataannya itu hoaks postingan di Facebook itu akan kami beri label hoaks," tandasnya. *mzk
1
Komentar