Perbekel Kumpulkan Kasek Pasca Percobaan Penculikan Tiga Siswa SD
SINGARAJA, NusaBali - Buntut kabar dugaan percobaan penculikan yang dialami tiga siswa SD Negeri 4 Banyuatis, membuat Perbekel Desa Banyuatis, Gede Muliarta langsung mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah (Kasek) yang ada di wilayah Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Kepala Sekolah diminta untuk waspada dan mengantisipasi jika terjadi kejadian serupa.
Perbekel Gede Muliarta mengatakan telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan ketua komite dari seluruh sekolah yang ada di Desa Banyuatis. Pada kesempatan itu, pihaknya mengingatkan untuk waspada dan selalu menjaga anak didiknya masing-masing. Pesan itu juga diteruskan pada wali murid sekolah.
"Pesan ini juga agar disampaikan ke wali murid. Memang banyak siswa yang pulang jalan kaki, seperti siswa yang menjadi korban dugaan percobaan penculikan ini, karena orangtuanya sedang meburuh jadi mereka pulang jalan kaki. Namun kami imbau agar selalu waspada dan hati-hati," jelasnya, dikonfirmasi Kamis (20/4) siang.
Gede Muliarta menuturkan, kronologi percobaan penculikan ini berawal dari tiga siswa SDN 4 Banyuatis pulang sekolah dengan berjalan kaki pada Senin (17/4) siang. Ketiga siswa itu tinggal di Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng. Di tengah perjalanan, ketiganya dihampiri oleh seorang remaja pria yang mengenakan celana berwarna abu-abu dan baju hitam.
Remaja tersebut kata Muliarta, menawarkan diri untuk mengantarkan pulang terhadap salah satu siswa tersebut. Namun tawaran itu ditolak oleh siswa tersebut, dengan alasan rumahnya sudah dekat. "Tangan siswa itu sempat ditarik. Dua temannya yang melihat kejadian ini mengambil batu dan melempar terduga pelaku," ungkapnya.
"Siswa yang tangannya ditarik juga sempat menggigit tangan pelaku. Hingga akhirnya orang itu (terduga pelaku) pergi naik mobil warna hitam. Di dalam mobil itu juga ada tiga orang remaja yang menunggu," imbuh Muliarta.
Muliarta berharap polisi dapat segera mengungkap kasus ini, apakah peristiwa tersebut benar percobaan penculikan atau tidak. Mengingat kejadian ini telah meresahkan masyarakat. "Saya sudah meminta tiga siswa ini untuk bercerita sejujurnya, pengakuan mereka ya seperti itu. Namun kamu harap polisi juga bisa mengungkap kebenaran dari kejadian ini," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar, Buleleng, dihebohkan dengan isu penculikan tiga siswa Sekolah Dasar (SD) di desa setempat. Informasi siswa SD yang nyaris menjadi korban penculikan tersebut disampaikan Perbekel Desa Banyuatis Gede Muliarta melalui postingan di media sosial Facebook pribadinya.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, postingan tersebut telah direspon oleh jajaran di Polsek Banjar. "Menurut pengakuan anak-anak ini, mereka didatangi oleh sejumlah orang dewasa yang mengendarai mobil. Salah satu dari anak-anak itu mengaku tangannya dipegang, ada yang melempari terduga pelaku pakai batu sampai akhirnya orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku itu pergi naik mobil menuju ke arah Denpasar," jelasnya.
Menurut AKP Sumarjaya, keterangan berbeda disampaikan oleh saksi yang ada di sekitar TKP. Menurut keterangan saksi, dirinya tidak melihat adanya dugaan percobaan penculikan, seperti menarik tangan hingga melempar batu. Saksi melihat ketiga siswa tersebut bahkan mengucapkan salam perpisahan kepada pengendara mobil tersebut.
"Saksi melihat ketiga siswa itu sempat dada-dada. Setelah itu para siswa itu belanja di warung milik saksi, ekspresi mereka katanya tidak ketakutan atau mencerminkan terjadinya sesuatu, siswa itu hanya ketawa-ketawa," tutupnya. 7 mzk
Komentar