IKAPPI Soroti Tingginya Harga Pangan
Pemerintah dinilai kurang maksimal tangani naiknya harga pangan.
JAKARTA, NusaBali
Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan daging sapi, beras, dan gula pasir adalah daftar komoditas yang mengalami lonjakan harga pada H-2 2023. Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga daging sapi, beras, dan gula pasir sangat mencolok karena penanganannya kurang begitu maksimal dilakukan oleh pemerintah.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyebut setidaknya ada tiga fase yang harus dicermati bersama dalam menghadapi gejolak harga pangan di momen hari besar keagamaan.
Fase pertama, biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 minggu menjelang Ramadhan. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi. Fase kedua, terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idul Fitri.
Fase ketiga adalah pada 2-3 hari setelah lebaran, di mana momen ini banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
Adapun kedua yang terjadi kemarin, DPP IKAPPI melihat bahwa ada beberapa komoditas yang cukup tinggi antara lain beras, daging sapi, dan gula pasir. Menurut IKAPPI, tiga komoditas ini sangat mencolok tinggi lantaran pemerintah kurang maksimal dalam menangani naiknya harga.
"Contoh daging sapi, IKAPPI sudah jauh-jauh hari memberikan solusi untuk memberikan subsidi daging kerbau kepada pedagang, tetapi faktanya itu tidak bisa dipenuhi sehingga harga tidak bisa dibendung," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan dalam keterangannya, dilansir inews.id, Kamis (20/4).
"Beras juga sama, beras kami juga mendorong agar beras impor yang diimpor oleh Bulog segera di distribusikan dipasar, tetapi itu juga tidak banyak dilakukan sehingga harga juga cukup tinggi," sambungnya.
Kemudian, lanjut Reynaldi, gula pasir juga mengalami kondisi yang sama. Berdasarkan catatan IKAPPI, gula pasir mengalami kenaikan hingga tembus Rp 17.000 per kg.
Menurutnya, harga tersebut tertinggi dalam sejarah. Selain itu, tiga komoditas tersebut, Reynaldi menuturkan, minyak goreng, bawang merah, cabai-cabaian, daging ayam, telur, buah-buahan juga mengalami kenaikan.
Oleh karena itu, IKAPPI mendorong agar ada persiapan di fase ketiga, yang mana fase ketiga ini atau setelah lebaran, diprediksi harga komoditas akan tinggi.
"Karena banyak pedagang yang tidak berdagang, banyak petani yang tidak panen karena masih libur lebaran sehingga ini yang akan berdampak pada harga karena supply dan demandnya tidak seimbang. Makanya, IKAPPI mendorong agar pemerintah serius melaksanakan pemantauan dan distribusi sehingga harga bisa diantisipasi," pungkas Reynaldi.
Adapun berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hari ini, daging sapi naik Rp 14.150 menjadi Rp 149.700 per kg, beras kualitas super naik Rp 950 menjadi Rp 15.050 per kg, beras kualitas medium I naik Rp 1.500 menjadi Rp 14.950 per kg, beras medium kualitas II naik Rp 1.700 menjadi Rp 15.450 per kg.
Lalu, gula pasir naik Rp 1.100 menjadi Rp 16.800 per kg, daging ayam segar naik Rp 1.150 menjadi Rp 38.650 per kg, bawang merah naik Rp 8.650 menjadi Rp 42.150 per kg, bawang putih naik Rp 4.800 per kg menjadi Rp 36.250 per kg, cabai rawit merah naik Rp 9.600 menjadi Rp 53.300 per kg, cabai merah besar naik Rp 20.150 menjadi Rp 62.900 per kg, cabai merah keriting naik Rp 14.250 menjadi Rp 55.800 per kg, serta minyak goreng kemasan bermerek naik Rp 1.000 menjadi Rp 21.750 per kg. 7
1
Komentar