Pemkab Buleleng Rekonstruksi Seni Tari yang Hampir Punah
SINGARAJA, NusaBali.com – Untuk mencegah seni tari yang punah, Pemkab Buleleng masih merekonstruksi tarian kuno karya maestro tari asal Desa Kedis, Busungbiu I Ketut Merdana.
Rekonstruksi yang dilakukan melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng ini rencananya akan rampung dan pada bulan Mei mendatang
“Ada 2 tarian ciptaan maetro tari I Ketut Merdana yang direkonstruksi yaitu Tari Tani dan Tari Pancasila,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Nyoman Wisandika.
Kedua tarian tersebut dikatakan punah lantaran tidak ada yang melanjutkan, dan mengingat sang pencipta yang sudah almarhum serta penari terdahulu sudah menginjak usia lanjut.
“Kalau dilihat tahun dari tarian ini kisaran pada tahun 1951 pastinya para tokoh pada tahun tersebut sudah menginjak lansia. Atas dasar itu, sesuai arahan Pj Bupati Buleleng agar merekontruksi tarian yang belum berkembang dan sama sekali belum pernah direkontruksi itu,” jelasnya.
Kadis Wisandika menambahkan selama proses rekonstruksi yang telah dilaksanakan kurang lebih satu setengah bulan ini sudah melibatkan informan tabuh yaitu dari Made Damendra, Ketut Sumirta dan Dr I Nyoman Chaya Narasumber dari ISI Surakarta.
Sementara untuk informan tari ada Nyoman Sumerti serta mengajak juga anak dari almarhum I Ketut Merdana itu sendiri.
Tentunya dalam membangun ingatan dari informan tersebut menurut Wisandika menjadi sebuah usaha yang cukup keras mengingat komposisi kedua tarian tersebut yang sudah lama.
“Dengan dukungan penuh Pj Bupati serta seluruh stakeholder terkait yang terjun langsung dalam penataan tabuh dan tari ini yang mana proses yang masih berjalan pada saat ini masih dalam penuangan tabuh,” tutupnya.
Komentar