2 SMK Swasta Ditinggal Belasan Guru
Karena para guru ini naik status jadi guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) hingga pindah tugas ke SMK negeri.
AMLAPURA, NusaBali
Dua SMK swasta di Karangasem kehilangan belasan guru. Para guru ini hengkang karena lulus sebagai guru berstatus PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Dua SMK ini juga ditinggal sejumlah siswa.
Dampaknya, proses belajar mengajar terhambat. Untuk sementara, sekolah memanfaatkan guru yang tidak sesuai latar belakang akademisnya.
Kasek SMK PGRI Amlapura I Ketut Sutarsa mengaku kehilangan 10 guru. Karena para guru ini naik status jadi guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) hingga pindah tugas ke SMK negeri. "Akibatnya, kami jadi kelabakan melangsungkan pembelajaran," jelas I Ketut Sutarsa di Amlapura, Selasa (25/4).
Jelas dia, dari 30 guru sebelumnya mengajar di SMK PGRI, tinggal 20 guru, itu pun 80 persen guru baru. "Mestinya pemerintah mengeluarkan kebijakan, bisa saja guru di SMK swasta statusnya jadi guru PPPK, tetapi tetap diperbantukan mengajar di SMK swasta," jelas Sutarsa.
Menurutnya, guru-guru yang pindah itu kebanyakan guru yang telah memiliki kompetensi di beberapa bidang mata pelajaran. Sedangkan siswa yang bertahan 130 siswa, sebelumnya sekitar 200 siswa. Banyaknya kehilangan siswa, awalnya siswa mendaftar di SMK PGRI. Namun muncul kebijakan baru, SMK negeri wajib menerima siswa miskin, maka siswa yang telah terdaftar di SMK PGRI, berpindah ke negeri.
"Ya saya hanya menunggu saja, mudah-mudahan tahun ajaran berikutnya, kembali normal penerimaan siswa baru," harapnya.
Kasek SMK Nusa Dua Toya Anyar, Kecamatan Kubu, I Gede Putu Suardana mengaku kehilangan 4 guru, setelah guru itu berstatus guru PPPK. "Saya kehilangan operator sekolah, guru matematika, PPKn (Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan), dan BK (Bimbingan dan Konseling)," kata Suardana.
Setelah kehilangan 4 guru, kata Suardana, belum ada penggantinya. Mengisi kekurangan guru Matematika misalnya, sementara memanfaatkan guru akuntansi. "Tetapi guru bersangkutan tidak bisa masuk dapodik (data pokok pendidikan), kalau guru bersangkutan ikut PPG (pendidikan profesi guru) tidak bisa karena tidak liner (bersesuaian)," katanya.
Di bagian lain, Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik mengatakan, di tahun ajaran 2022/2023, kehilangan 10 guru dan 60 siswa baru. Sebab, enam guru telah lulus testing PPPK sehingga mengajar di tempat lain, ditambah 4 guru tengah menjalani PPG (pelatihan profesi guru).
Enam guru lulus PPPK dan telah bertugas di sekolah lain, yakni Ni Komang Sutari guru Matematika, I Gusti Ngurah Sastra guru Fisika, Ni Nyoman Sri Wahyuni guru Matematika, Ni Nengah Sulastini guru Matematika, Ni Kadek Ita Darmayanti guru PPKN dan Ni Luh Putu Adiani guru ekonomi.
"Saya tidak bisa menahan kepergian guru itu, mestinya kembali diperbantukan di SMA PGRI Amlapura," harapnya.
Jelantik sangat menyayangkan, tahun ajaran baru juga kehilangan 60 siswa baru. Siswa telah mendaftar di SMA PGRI, namun pindah ke SMA negeri.7k16
1
Komentar