Enam Atlet Angkat Berat Ditarget Kantongi Tiket PON
GIANYAR, NusaBali - Pengprov Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABSI) Bali menerjunkan sebanyak 6 atlet untuk mengikuti Pra PON di Bandung, Jawa Barat pada Juli 2023 nanti.
Kriteria lolos PON, tiap kelasnya akan dicari sebanyak 6 orang atlet. Pihak PABSI Bali berharap 6 atlet yang dikirim itu semuanya mengantongi tiket PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut.
Hal itu disampaikan Ketum Pengprov PABSI Bali, Wayan Bun Setiady, Selasa (25/4). Menurut pria yang biasa disapa Obit, babak kualifikasi cabang olahraga angkat berat akan mempertandingkan total 20 kelas, terdiri dari 10 kelas putra dan 10 kelas putri.
Rinciannya kelas putra kelas 55 kg, 61 kg, 67 kg, 73 kg, 81 kg, 89 kg, 96 kg, 102 kg, 109 kg, dan kelas + 109 kg. Sedangkan untuk putri rinciannya kelas 45 kg, 49 kg, 55 kg, 59 kg, 64 kg, 71 kg, 76 kg, 81 kg, 87 kg, dan kelas + 87 kg. "Dari 20 kelas itu kita hanya bisa mengirim 3 atlet putra dan 3 atlet putri, harapannya semoga semuanya mengantongi tiket PON," harap Obit.
Obit pria asal Peliatan Ubud Gianyar mengatakan PABSI Bali tidak bisa mengutus atletnya full tim, karena menyesuaikan dengan peluang yang ada. Istilahnya Bali selektif hanya mengutus atlet yang dinilai potensi meraih tiket PON, sebab yang dicari hanya 6 atlet terbaik di tiap kelasnya ditambah 2 atlet lagi dari tuan rumah Aceh dan Sumut. "Kita tidak mau asal kirim, karena menyangkut soal peluang lolos PON, jadi yang mendekati lolos PON kita utamakan kirim," tutur Obit.
Obit yang juga pengurus KONI Gianyar menegaskan alasan lain juga terbentur permasalahan klasik soal anggaran. Anggaran yang minim, sehingga Pengprov PABSI Bali belum berani membebankan beban biaya atlet kepada Pengkab daerahnya masing-masing.
Kata dia, meskipun saat ini mereka masih dominan latihan di daerahnya sebelum turun di babak kualifikasi. "Kita terbentur sarana dan prasrana latihan, alat lengkap hanya ada di sentra latihan di GOR Lila Bhuana Denpasar, sedangkan saat ini atlet masih ada latihan diluar itu, makanya kita akan kumpulkan TC 1 bulan jelang turun di Pra PON," tegas Obit.
Obit yang juga mantan pengurus PABBSI Gianyar menyebutkan kisaran bulan Juni baru melakukan program TC Sentralisasi selama satu bulan penuh. Harapannya saat TC Sentralisasi atlet bisa fokus konsentrasi untuk meningkatkan catatan prestasinya. Menanggapi soal identitas atlet yang bakal dikirim belum bisa dibuka semuanya.
Dia memastikan akan memplot atlet senior I Ketut Ariana untuk ambil bagian saat Pra PON nanti. "Kelas untuk Ketut Ariana belum kita putuskan, karena masih melihat peluang di nasional. Meskipun dia sejatinya spesialis kelas 73 kg, tetapi bisa juga kita naikkan di kelas 81 kg," papar Obit.
Perlu diketahui atlet yang biasa disapa Banat hanya kebagian medali perunggu pada ajang PON XX 2020 Papua yang digelar di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Kamis (7/10) tahun 2021 lalu. Meski sudah terbilang usianya cukup senior, Banat masih memiliki peluang meraih tiket PON. 7 dek
1
Komentar