PPP Berlabuh ke Ganjar Pranowo
Masih di KIB, PPP Segera Bertemu Koalisi
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Ganjar Pranowo
Capres 2024
Pilpres 2024
Pemilu 2024
JOGJAKARTA, NusaBali - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono mengumumkan secara langsung nama capres itu di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY), Rabu (26/4). PPP sendiri merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasinya bersama Golkar dan PAN.
"Dengan mengucapkan 'bismillahirrahmanirrahim' PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pilpres RI tahun 2024 yang akan datang," kata Mardiono. Mardiono mengatakan nama Ganjar Pranowo diusung sebagai capres Pemilu 2024 menyesuaikan keputusan Rapimnas PPP Nomor 05/04/Rapimnas/5/2023. Penetapan tersebut, ujar dia, didasarkan sejumlah alasan, antara lain PPP ingin melanjutkan dukungan politik kepada Ganjar Pranowo dalam pencalonan Presiden RI untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Periode 2024 - 2029. Dukungan kepada Ganjar, kata dia, telah pernah diberikan oleh PPP yakni dukungan politik pada Pilkada Provinsi Jateng pada 2012.
"PPP telah mengantarkan beliau menjadi Gubernur Jateng yang berpasangan dengan kader PPP Gus Taj Yasin yang merupakan putra Hadratusyech almarhum kH Maimun Zubair. Beliau adalah guru kami semua," ujar dia. Berikutnya, lanjur Mardiono, PPP ingin menitipkan politik 'amar ma'ruf nahi munkar' kepada Ganjar untuk diimplementasikan pada tataran politik pemerintahan di masa mendatang melalui politik religius.
"Sebab PPP yakin seyakin-yakinnya bahwa dengan kultur keluarga Nahdlatul Ulama (NU) beliau pasti memiliki visi yang hampir sama dengan PPP," kata dia. Selain itu, kata Mardiono, PPP memandang bahwa kapasitas, integritas, dan akseptabilitas Ganjar sangat layak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa. Menurut dia, dukungan popularitas dan elektabilitas Ganjar sebagai politisi telah dibuktikan oleh lembaga survei dengan menempatkan namanya pada posisi teratas bila dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Terakhir, ia menuturkan secara historis, PPP memandang Ganjar bagian tak terpisahkan dengan PPP karena mertua Ganjar, almarhun Ahmad Musadik Supriyadi pernah menjabat sebagai ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode.
“Saat 1973 sampai 1991 selama lima periode beliau menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten dan satu periode sebagai anggota MPR RI dari PPP. Hingga saat ini rumah mertua beliau juga masih digunakan sebagai Kantor DPC PPP di Kabupaten Purbalingga," ujar Mardiono. Mardiono juga menyatakan akan berusaha mendorong salah satu kader-nya menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. "Berdasarkan mandat yang diberikan forum Rapimnas 5 maka DPP PPP akan berusaha secara maksimal melakukan komunikasi dan langkah-langkah politik untuk mendorong kader PPP dapat dipasangkan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Bapak Ganjar Pranowo," kata Mardiono.
Keinginan itu, ujar Mardiono, bukan harapan yang berlebihan mengingat salah satu kader PPP Hamzah Haz juga pernah menjabat sebagai wapres mendampingi Megawati Soekarnoputri. "Ini saya tekankan karena ini adalah amanat dari hasil rapimnas PPP," ucap dia. Pasca mendukung Ganjar, Mardiono juga menegaskan partainya masih berada di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang diinisiasi bersama Golkar dan PAN. Mardiono menjelaskan hingga kini di dalam KIB tidak ada perbedaan pendapat mengenai capres yang didukung. Sebab, PAN dan Golkar belum menyatakan sikap.
"Masih, masih (di KIB). Apalagi kalau pilihannya sama. Ya pastilah," kata Mardiono usai deklarasi dukungan capres di kediamannya, Pakem, Sleman, Jogjakarta. Setelah mengumumkan nama capres yang didukung, PPP akan segera menjalin komunikasi dengan partai lain, termasuk yang ada di KIB. "Ini kan baru keputusannya PPP, nanti kalau PPP sudah mengambil keputusan ya kemudian nanti ngajak bicara dengan KIB, yuk bareng-bareng," bebernya.
Lalu apa kata PDIP soal PPP yang resmi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. "Atas keputusan PPP ini, akan ditindaklanjuti dengan pertemuan dan dialog antarkedua Partai dalam waktu dekat. Hal ini, guna mengukuhkan kerjasama partai politik dalam sistem presidensial yang berdiri kokoh pada rakyat sebagai pemegang prinsip kedaulatan negara," ujar Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu kemarin.
Oleh karena itu, PDIP menyambut terbuka atas dukungan yang diberikan PPP, setelah PDIP memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu di Pilpres 2024 mendatang. "PDI Perjuangan menyambut dukungan yang diberikan PPP terhadap bakal calon presiden yang telah ditetapkan PDI Perjuangan yaitu Mas Ganjar Pranowo. Keputusan PPP ini, merupakan sebuah dukungan sangat positif. PDI Perjuangan memberi apresiasi kepada PPP," papar Hasto.
PDIP mencatat salah satu landasan PPP untuk mendukung Ganjar Pranowo yakni PPP ingin menitipkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar kepada Ganjar untuk diimplementasikan dalam tatanan politik pemerintahan di masa mendatang. Menurut Hasto, prinsip amar ma'ruf nahi munkar tersebut, senafas dengan nasehat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Ganjar Pranowo.
"Yaitu bijaksana dan baik, baik dan bijaksana," papar Hasto. Bagi Hasto, dari sisi aspek sejarah, hubungan kedua partai memiliki kesamaan di masa lalu. Mereka menjadi partai tertindas yang sama-sama ditindas oleh Orde Baru. Selain itu, Megawati dan Ketum PPP Periode 1998-2007 Hamzah Haz juga memiliki hubungan yang sangat erat.
"Mereka pernah bersama di Pemerintahan. Saat itu, Pak Hamzah menjadi wakil presiden. Ibu Megawati juga mempunyai persahabatan baik dengan ulama karismatik dan tokoh senior PPP, KH Maimun Zubair atau akrab dipanggil Mbah Moen semasa hidupnya," terang Hasto. Pasca dukungan dari PPP, Ganjar Pranowo yang maju sebagai calon presiden (capres) 2024 sudah kantongi dukungan 4 partai politik, yakni PDIP, PPP, Hanura dan PSI. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023. 7 k22, ant
Komentar