MPP Buleleng Ditarget Tuntas Tiga Bulan
SINGARAJA, NusaBali - Rencana pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Buleleng dibahas bersama antara pihak eksekutif dan legislatif.
Proyek pembangunan yang saat ini sudah memasuki proses lelang, diharapkan dapat dituntaskan dalam waktu tiga bulan pengerjaan. MPP akan dibangun di roof top Pasar Banyuasri Buleleng.
Hal teknis dan mendasar pembangunan MPP dibahas detail di ruang rapat gabungan komisi DPRD Buleleng, Rabu (26/4). Rapat dipimpin oleh Wakil DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara. Legislatif pun memberikan beberapa penegasan dalam pembahasan tersebut. Salah satunya menyiapkan regulasi dan kelengkapan administrasi. Sebab pembangunan MPP dilakukan di Pasar Banyuasri yang bangunannya sudah berdiri.
“Administrasi harus dilengkapi, alih fungsi pasar menjadi MPP ini. Karena anggaran disiapkan, administrasi dan asetnya juga harus disesuaikan,” terang Susila Umbara yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Buleleng ini.
Dia pun menyebut pembangunan MPP di Pasar Banyuasri ini sangat cocok, jika melihat situasi pasar saat ini yang cenderung sepi pengunjung. Keberadaan MPP ini pun diharapkan dapat memberikan dampak bagi pasar, salah satunya menambah kunjungan dan peredaran ekonomi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Made Kuta menyebut pembangunan MPP di masing-masing daerah sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Pembangunan MPP di Buleleng mendapatkan bantuan dana Rp 8 miliar dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Sebesar Rp 4,5 miliar dialokasikan untuk pembangunan fisik dan Rp 3,5 miliar untuk pengadaan sarana prasarana.
“Harapannya, pembangunan bisa dilaksanakan dari Mei-Agustus. Sebelumnya kami juga telah menyiapkan tahapan sebelumnya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar OPD yang memiliki layanan perizinan,” kata Kuta.
Menurutnya MPP akan mengkoordinir sebanyak 89 macam pelayanan perizinan. Sejumlah instansi vertikal dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga sudah sepakat untuk melakukan pelayanan perizinan terpadu.
Mulai dari BPJS, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta), Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK), Dinas Tenaga Kerja, Badan Pertanahan Negara (BPN), Kantor Agama, hingga Kantor Samsat.
Sementara itu Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan saat ini proses pembangunan sedang proses lelang. Namun dari kajian teknis struktur bangunan, Pasar Banyuasri masih aman jika didirikan MPP di lantai paling atas. Adiptha pun menyebut roof top Pasar Banyuasri yang semula diproyeksikan sebagai parkir mobil, memiliki ketahanan bangunan yang kokoh.
“Sudah dihitung kapasitas beban maksimal, jika dimanfaatkan sebagai parkir muat sampai 60 mobil. Kalau dibanguni MPP sekarang juga tidak masalah dari struktur. Aksesnya pun tidak akan mengganggu fungsi pasar,” terang Adiptha. Nantinya desain bangunan style Bali menggunakan bahan paras khas Buleleng. 7k23
1
Komentar