Krisis Guru, TK di Demulih Terancam Tutup
Taman Kanak-kanak
TK Pra Widya Dharma
TK Pra Widya Dharma Demulih
Desa Demulih
Krisis
Guru
Kecamatan Susut
BANGLI, NusaBali - TK Pra Widya Dharma di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, terancam tutup. Kondisi ini akibat tidak adanya tenaga pendidik atau guru di TK setempat. Tahun ajaran 2023/2024, dipastikan TK Ini tidak akan menerima murid baru.
Bendesa Adat Demulih I Nengah Karsana menjelaskan TK Pra Widya Dharma satu-satunya TK yang dikelola desa adat. TK yang berada di Desa Adat Demulih ini sejatinya cukup banyak mendapat murid setiap tahun. Saat ini, tercatat ada 60 murid.
Namun demikian, lanjut Karsana, aktivitas atau kegiatan di TK ini tidak bisa dilanjutkan, karena TK ini kekurangan guru. Menyikapi kondisi itu, pihaknya bersama masyarakat sudah sempat melakukan rapat. Berdasarkan hasil rapat, diputuskan untuk menunda penerimaan peserta didik baru atau murid. "Diputuskan tutup sementara. Jadi, calon murid baru agar mencari TK lain di wilayah terdekat," jelasnya Rabu (26/4).
Lebih lanjut, selama ini setiap bulan para siswa membayar iuran Rp 100.000. Dana tersebut untuk membiayai snack para murid dan membayar kebutuhan lain, seperti air. Dari dana yang terkumpul tentu tidak mencukupi untuk membayar gaji tenaga pendidik.
Disampaikan, sebelumnya ada guru negeri di TK ini. Namun, kini sudah pindah ke sekolah lain. Selain itu, ada juga pegawai kontrak, tetapi tahun lalu sudah pensiun. Kemudian dari Dinas Pendidikan menugaskan dua orang guru (PNS). Namun tidak berselang lama guru tersebut ditarik kembali karena berkaitan dengan sertifikasi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli Komang Pariarta, saat dikonfirmasi, mengatakan terkait persoalan TK Pra Widya Dharma di Demulih ini, pihaknya akan menggelar rapat dengan desa dinas setempat. Dia berharap TK ini dikelola desa dinas.
Selain itu, Disdikporta akan mengalokasikan guru baik berstatus kontrak maupun negeri. Memang untuk pegawai negeri akan terbatas pada jam mengajar yang notabena berpengaruh pada sertifikasi. "Sejatinya beberapa sekolah juga kekurangan guru negeri karena selama ini belum ada pengangkatan," ungkapnya.
Ketika nanti ada guru ditempatkan di sekolah tersebut, guru bersangkutan harus memenuhi target jam mengajar. Sebelumnya sudah ditugaskan 2 guru di TK ini. Namun karena tidak memenuhi jam mengajar dan sertifikasi tidak valid, maka guru kembali ke sekolah induk.
Pariarta mengaku, pihaknya mulai menjajaki pihak desa adat dan juga desa dinas setempat. "Jika disetujui sekolah bisa dinegerikan. Tahun ini beberapa TK dan PAUD diusulkan menjadi sekolah negeri," sambungnya.
Saat ini, TK Pra Widya Dharma Demulih memiliki 2 guru pengabdi. Menurut Komang Pariarta, idealnya minimal 1 guru berbanding 15 siswa atau maksimal 1 guru dengan 25 siswa. Maka, di TK tersebut masih kekurangan guru. 7esa
1
Komentar