Kaum Perempuan Didorong Aktif dalam Sospol
SINGARAJA, NusaBali - Keterlibatan kaum perempuan dalam konteks politik, sosial budaya saat ini dinilai masih sangat minim. Padahal peluang yang diberikan untuk menempatkan kedudukan setara dengan kaum laki-laki terbuka lebar. Bahkan keterwakilan perempuan sebesar 30 persen diberlakukan untuk kepengurusan partai politik.
“Kesetaraan gender bukan hanya tentang perjuangan perempuan, namun bagaimana menempatkan posisi wanita dan laki-laki setara. Agar bisa setara maka perempuan membutuhkan penguatan karakter sehingga bisa bersaing,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa, saat membuka peringatan Hari Kartini ke-144 yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buleleng, Kamis (27/4).
Dalam acara yang dilangsungkan di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja tersebut, Suyasa mengkritisi keengganan kaum perempuan terlbat dalam bidang sospol. Suyasa menyebutkan untuk mendukung hal tersebut maka penguatan pendidikan dan keterampilan. “Disrupsi ini kelihatannya kecil tapi efeknya bisa mengubah sikap, perilaku, dan cara berpikir kita,” imbuhnya.
Sementara itu dalam peringatan Hari Kartini, puluhan Ketua Unsur Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Ketua Unsur Organisasi Wanita se- Kabupaten Buleleng, tampil di atas panggung dalam parade kebaya. Mereka juga dibekali dengan workshop penguatan karakter perempuan di era disrupsi global yang diisi oleh pemateri Nurul Jumiati, seorang instruktur public relation di Kampus BATC Denpasar.
Ketua DWP Buleleng, Dewi Suyasa, menerangkan disrupsi adalah upaya dalam menuntaskan situasi dan kebiasaan lama yang biasa dilakoni, dan berubah menyesuaikan perkembangan global seperti sekarang. Peringatan Hari Kartini ini pun diharapkan dapat membentuk wanita untuk bisa bergerak dinamis dengan menyertakan semangat Kartini di dalamnya.
“Seluruh anggota agar mampu menguatkan dirinya menjadi perempuan seutuhnya baik dalam keluarga maupun menjadi pengaruh positif dalam lingkungan sekitarnya,” jelas istri Sekda Buleleng ini. 7k23
Komentar