Sudan Perang Saudara, Ratusan WNI Dievakuasi
BP3MI Sebut Belum Ada Laporan PMI asal Bali
Sudan
Perang
Evakuasi
WNI
Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Pekerja Migran Indonesia
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
BP3MI Bali
DENPASAR, NusaBali - Negara Sudan yang terletak di benua Afrika sedang dilanda perang saudara. Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali menyatakan tidak ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di negara yang berbatasan langsung dengan Mesir tersebut.
Setidaknya sebanyak 897 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi. Sebanyak 385 orang di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia setelah pada, Jumat (28/4) mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan mengatakan pihaknya telah memeriksa data SISKOP2MI yang menunjukkan bahwa tidak ada WNI dari Bali yang bekerja di Sudan termasuk yang sudah dievakuasi dari sana.
"Kita sudah cek data sistem kami, sejauh ini untuk penempatan Sudan memang tidak ada terdata," ujar Agung Hardiawan dihubungi, Jumat (28/4).
Agung Hardiawan mengungkapkan, Sudan merupakan negara di Afrika yang belum termasuk dalam daftar negara tujuan yang dibuka untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dari 80 negara yang dirilis berdasarkan Keputusan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/120/PK.02.01/11/2023, Sudan tidak termasuk negara Afrika yang dibuka untuk PMI.
Beberapa negara di Afrika seperti Afrika Selatan, Aljazair, Ethiopia, Ghana, Liberia, Mesir, hingga Zimbabwe diakuinya memang masuk dalam daftar negara yang dibuka untuk PMI. "Beberapa negara Afrika memang ada, tapi kalau Sudan belum," jelas Agung Hardiawan. Negara-negara di Afrika tersebut memang cukup potensial menjadi tempat mencari peluang kerja bagi WNI, khususnya dalam bidang pertambangan, konstruksi, perkebunan, dan untuk beberapa negara termasuk hospitality.
Agung Hardiawan menyampaikan, meski tanggung jawab BP3MI Bali terkait dengan pelindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, pihaknya siap membantu memfasilitasi jika ada WNI non-PMI yang terjebak perang saudara di Sudan. Ia mengatakan sejauh ini belum ada pihak yang melaporkan keberadaan keluarganya di Sudan kepada BP3MI Bali. Senada, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Bali, Ida Bagus Setiawan juga menyatakan belum ada informasi terkait keberadaan warga Bali di Sudan. Ia mengatakan warga Bali yang bekerja di kawasan Asia barat hingga perbatasan dengan benua Afrika banyak terkonsentrasi di Uni Emirat Arab dan Turki. "Mayoritasnya Turki, Dubai (Uni Emirat Arab)," ujarnya.
Untuk diketahui, Indonesia melakukan evakuasi WNI karena Sudan tengah bergejolak usai paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan pasukan keamanan bertempur memperebutkan kekuasaan sejak 15 April lalu.
Sementara itu Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan sudah tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat pagi kemarin. Mereka menginap di sana selama satu malam. Selanjutnya akan dipulangkan ke daerah masing-masing, Sabtu (29/4) hari ini.
"Ada 385 WNI dari Sudan yang sudah sampai di Asrama Haji Pondok Gede. Mereka tiba di sini sekitar jam 07.30 WIB," ujar Koordinator Kedaruratan Kemenko PMK Mafud SL di Gedung Serbaguna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Menurut Mafud, sebelum dibawa ke Asrama Haji, mereka terlebih dahulu sampai di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 05.30 WIB. Di sana mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
"Alhamdullilah kepulangan mereka difasilitasi KBRI. Mereka pulang ke tanah air melalui Jedah," papar Mafud. Di Asrama Haji, mereka mendapat sambutan dari lintas instansi baik dari Kemenko PMK, Kemensos, Kemenkes dan relawan kemanusiaan seperti dari Dompet Duafa dan Lazismu. 7 cr78, k22
1
Komentar