STMIK Primakara Segera Berubah Menjadi Universitas Primakara
Wisuda Ke-7 Lepas 107 Wisudawan
MANGUPURA, NusaBali.com - Memasuki usia 10 tahun, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara kini bersiap menjadi universitas.
Kabar gembira itu diungkapkan Ketua STMIK Primakara I Made Artana SKom MM di sela-sela acara Wisuda ke-7 STMIK Primakara yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Sabtu (29/4/2023).
Wisuda kali ini mengambil tema ‘Colorful Future’ yang dirangkai dengan HUT ke-10 STMIK Primakara yang mengambil tema ‘Metamorfora’ yang mengacu pada metamorfosis STMIK Primakara dari Sekolah Tinggi menjadi universitas.
Tema tersebut sebagai gambaran atas lulusan Primakara yang siap menghadapi tantangan masa depan yang penuh warna, beragam, dan dinamis. Selain itu, lulusan Primakara telah siap menyambut masa depan yang gemilang.
“Yang menjadi spesial dari acara wisuda kali ini adalah bertepatan dengan momentum 10 tahun dengan mengangkat tema metamorfora yang merupakan metamorfosisnya Primakara karena di tahun ini juga kita rencanakan berubah menjadi universitas. Bukan hanya direncanakan tapi sudah berprogres dan sudah selesai, tinggal menunggu SK,” terang Made Artana.
Bagi Made Artana, perubahan dari STMIK Primakara menjadi Universitas Primakara atau Primakara University ini merupakan langkah besar dalam pengembangan STMIK Primakara sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas dan berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada mahasiswa.
"Proses perubahan ini sudah berlangsung tahun lalu dan izinnya diperkirakan akan terbit dalam waktu dekat ini, sekitar bulan depan," kata pengusaha dan tokoh pendidikan asal Desa Carangsari Kabupaten Badung ini.
Lebih lanjut Made Artana mengungkapkan pihaknya sudah berprogres untuk proses perubahan status tersebut dari satu tahun yang lalu dan STMIK Primakara mendapatkan program akselerasi untuk perubahan status menjadi universitas.
SK perubahan status kampus pencetak technopreneur ini diharapkan bisa turun dalam waktu dekat sehingga nama STMIK Primakara bisa berubah menjadi Universitas Primakara atau Primakara University.
Sementara untuk fakultasnya sendiri nantinya akan ada dua yakni Fakultas IT dan Design; dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
"Kalau dari sistem yang kita lihat itu sudah disetujui karena kita proses sudah panjang. Mudah-mudahan dalam jangka waktu tidak sampai satu bulan kedepan SK nya sudah turun. Jadi di tahun ini juga. Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan ke depan SK nya sudah turun."
Made Artana yang pernah menyabet Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017 dan peraih CYEA (Creative Young Entrepeneur Award) dari Junior Chamber International (JCI) ini menjelaskan melalui status universitas, Primakara ke depannya akan memiliki lebih banyak program studi dan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi akademik dan karier mereka.
Ditambahkannya ketika nanti sudah resmi menjadi universitas, prodi yang sebelumnya berjumlah 3 plus satu dari akuntansi, akan bertambah lagi 4 yaitu di bisnis digital, desain komunikasi visual, manajemen berbasis informasi, dan terakhir akuntansi.
Sementara terkait pelaksanaan wisuda ke-7 dan makna tema wisuda Colorful Future, Made Artana menjelaskan jika tema tersebut merupakan bentuk keyakinan dan sekaligus afirmasi STMIK Primakara untuk melahirkan wisudawan-wisudawan yang bisa menggebrak di dunia kerja, utamanya di industri digital.
"Itu adalah keyakinan kita dan sebagai bentuk afirmasi bahwa sesudah wisuda ini kehidupan dari wisudawan itu penuh dengan warna, karena mereka kan anak-anak digital, eranya sekarang adalah era digital sehingga ke depan mereka akan punya peluang yang sangat bagus untuk mewarnai industri digital di Indonesia dan di Bali pada khususnya," paparnya.
STMIK Primakara ini dalam Wisuda ke-7 kali ini mewisuda sebanyak 107 orang terdiri atas Program Studi (Prodi) Sistem Informasi sebanyak 40 orang; Prodi Teknik Informatika sebanyak 29 orang; Prodi Sistem Informasi Akuntansi sebanyak 38 orang. Dengan rata-rata masa studi selama 4 tahun 3 bulan, rata-rata IPK 3,63, dan rata-rata TAK 367.
Lebih jauh Made Artana menjelaskan mengenai keterserapan wisudawan yang sudah bekerja maupun berbisnis sebanyak 70 %, wisudawan yang sudah berkerja pada perusahaan nasional, multinasional, dan internasional sebanyak 58%, wisudawan yang menjadi technopreneur dan wiraswasta sebanyak 4%, dan yang bekerja freelance sebanyak 7%.
"Bahkan data lebih jauhnya 94 persen itu bekerja secara layak atau 1,2 di atas UMR (Upah Minimum Regional) atau diatas UMR. Saya selaku Ketua dan atas nama civitas akademika STMIK Primakara mengucapkan selamat atas keberhasilan saudara menyelesaikan studi dan secara resmi dinyatakan sebagai lulusan (alumni) STMIK Primakara," tegas Made Artana didampingi pula Ketua Yayasan Primakara Juniwati SKom.
Made Artana pun membeberkan jika STMIK Primakara turut pula dipercaya kembali oleh Pemprov Bali, untuk membantu mengkonsep dan mengawal event Bali Digital Festival (Digifest) 2023 yang akan diselenggarakan 2-4 Juni 2023.
"Terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Bapak Dr I Gusti Lanang Bagus Eratodi ST MT dan jajarannya yang telah memberikan atensi dan pembinaan yang luar biasa intens terhadap STMIK Primakara demi perbaikan dan kemajuan institusi secara berkelanjutan," tutup Made Artana. *isu
1
Komentar