‘Mebarung Agung’ Gong Kebyar Duta Kabupaten Klungkung 'Pemanasan' Jelang PKB 2023
SEMARAPURA, NusaBali.com – ‘Mebarung Agung’ Gong Kebyar Duta Kabupaten Klungkung yang disiapkan tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023, melakukan 'pemanasan' pada Festival Semarapura, Minggu (30/4/2023) malam.
Pementasan di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Semarapura, Klungkung menghadirkan 3 Sekaa Gong Kebyar yang akan mewakili Kabupaten Klungkung di PKB bulan Juni mendatang.
Sekaa gong kebyar tersebut diantaranya Sekaa Gong Kebyar Anak-anak Rare Sipta Taksu, Banjar Adat Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Sekaa Gong Kebyar Wanita Padma Negara, Desa Sampalan, Kecamatan Dawan, dan Sekaa Gong Kebyar Dewasa Panji Ulangan Santhi, Banjar Tihingan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya menerangkan gelaran Mebarung Agung tersebut sekaligus merupakan pementasan uji coba dalam rangka persiapan menuju PKB.
“Apapun yang disetting nanti saat di panggung terbuka Art Center akan sama seperti yang ditampilkan pada pementasan uji coba saat ini. Dengan konsep 3 mebarung agung dari wanita, anak-anak, dan dewasa,” tuturnya, Minggu (30/4/2023) malam.
Sekaa gong kebyar tersebut diantaranya Sekaa Gong Kebyar Anak-anak Rare Sipta Taksu, Banjar Adat Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Sekaa Gong Kebyar Wanita Padma Negara, Desa Sampalan, Kecamatan Dawan, dan Sekaa Gong Kebyar Dewasa Panji Ulangan Santhi, Banjar Tihingan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya menerangkan gelaran Mebarung Agung tersebut sekaligus merupakan pementasan uji coba dalam rangka persiapan menuju PKB.
“Apapun yang disetting nanti saat di panggung terbuka Art Center akan sama seperti yang ditampilkan pada pementasan uji coba saat ini. Dengan konsep 3 mebarung agung dari wanita, anak-anak, dan dewasa,” tuturnya, Minggu (30/4/2023) malam.
Pementasan uji coba Gong Kebyar hanya diselenggarakan satu kali pada Festival Semarapura. Sehingga setelah dilangsungkan gelaran uji coba tersebut, pihaknya akan melakukan perbaikan serta evaluasi bersama tim kabupaten.
Namun, pihaknya hanya akan memberikan sebuah pembinaan secara umum, sementara pembinaan secara khusus dilakukan oleh pelatih atau pembina di masing-masing Sekaa Gong Kebyar.
“Kami hanya berwenang secara teknis umum, jika teknik khusus masing-masing gong kebyar sudah memiliki pembina yang menanganinya,” imbuhnya.
Ia juga turut menjelaskan mengapa uji coba gong kebyar dilakukan lebih awal pada saat acara Festival Semarapura. Komang Sukarya menjelaskan, hal ini merupakan kebijakan dari Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Selain itu, animo masyarakat yang menonton pun dikatakannya terus meningkat. Terlihat dari banyaknya penonton yang memadati lokasi acara pagelaran.
“Animo tiap tahun ada perkembangkan baru dan animo masyarakat tidak pernah berubah jika ada pagelaran seni. Tetap animo masyarakat semakin membaik dan apalagi ada jeda pagelaran seni akibat pandemi sehingga mereka datang lebih banyak lagi,” jelasnya.
Komang Sukarya juga menilai, perkembangan gong kebyar dan perkembangan seni lainnya yang ada di Kabupaten Klungkung sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ia singgung karena adanya daya saing agar Klungkung bisa berkiprah di PKB yang juga diikuti oleh seluruh perwakilan kabupaten dan kota se-Bali.
Ditanya soal target pencapaian di PKB tahun ini, Sukarya menerangkan gelaran PKB tidaklah semata-mata untuk mencari juara, namun tujuan dari PKB adalah untuk penggalian, pelestarian, dan juga pengembangan seni dan budaya Bali.
“Tentu kami merujuk apa yang kami lakukan, tetap kami berupaya sebaik mungkin. Tetapi ini seni, kami tidak tahu dan tidak bisa menentukan karena ini bermain masalah rasa. Itu adalah kewenangan dari juri,” tuturnya.
Tak lupa ia berharap, ke depan kesenian di Kabupaten Klungkung tetap berkembang dan semakin maju, dalam rangka sebagai penguatan adat dan budaya di Kabupaten Klungkung.
“Kami tetap memberikan wadah bagi generasi muda untuk berkesenian. Mudah-mudahan generasi muda bisa menjadi salah satu acuan dalam pelestarian seni dan budaya Bali,” pungkasnya. *ris
1
Komentar