Desa di Buleleng Harus Punya Relawan Sibad
Pelatihan
Hari Kesiapsiagaan Bencana
Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional
Desa Pancasari
BPBD Buleleng
Siaga Bencana Tingkat Desa
SINGARAJA, NusaBali - Mengantisipasi risiko bencana banjir bandang, banjir, tanah longsor, gempa bumi, puting beliung hingga potensi tsunami, seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Buleleng diminta membentuk relawan Siaga Bencana Tingkat Desa (Sibad).
Harapan ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Senin (1/5). “Saat ini jumlah relawan bencana masih terbatas,” kata Ariadi.
Dari 148 desa, baru 10 desa yang membentuk relawan. Lima diantaranya dari Desa Tangguh Bencana (Destana) dan 5 Desa Sibad. “Belum semua desa dan kelurahan punya relawan bencana. Harapan kami semua desa dan kelurahan punya, minimal ada 15-20 orang, mengingat potensi bencana di Buleleng sangat tinggi,” kata Ariadi.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini pun mengatakan kendala perekrutan relawan karena belum ada kebijakan dan pemenuhan kriteria penetapan desa tangguh bencana alam. Seperti pembentukan peraturan desa, penyusunan perencanaan bencana, manajemen penanggulangan bencana, peralatan dan sarana, rekaman serta dukungan anggaran.
Ariadi menjelaskan BPBD Buleleng terus mendorong dan memfasilitasi pembentukan destana maupun desa sibad. Harapannya Destana dan Desa Sibad dapat mandiri menanggulangi bencana.
“Sejauh ini keberadaan relawan bencana seperti di Desa Gitgit yang sudah terbentuk sudah sangat efektif. Mereka dengan cepat melakukan penanganan ketika ada bencana skala desa. Tidak sampai menunggu, kecuali skala bencana besar kami pasti back up,” terang Ariadi.
Sementara itu, puluhan relawan bencana di tingkat desa sudah diberikan penguatan penanggulangan bencana. Relawan juga diberikan pelatihan dan simulasi pertolongan pertama pada korban bencana, yang diberikan oleh PMI Buleleng saat kemah relawan peringatan hari kesiapsiagaan bencana Sabtu (29/4) lalu di Danau Buyan. 7k23
1
Komentar