Demo Mahasiswa Papua Dibubarkan Polisi
DENPASAR, NusaBali - Aksi demonstrasi yang digelar oleh belasan mahasiswa asal Papua di parkiran timur Lapangan Renon, Senin (1/5) dibubar paksa aparat kepolisian. Para mahasiswa diusir untuk segera bubar setelah tenggat waktu yang diberikan untuk menyampaikan aspirasi sudah habis.
Sebelum membubarkan belasan mahasiswa asal Papua ini sempat saling dorong dengan aparat kepolisian dan Pecalang yang mengamankan jalannya demonstrasi tersebut. Demonstrasi yang digelar belasan mahasiswa ini untuk memperingati hari buruh seduni dan peringatan 60 tahun Papupa yang menurut mereka dianeksasi Indonesia sejak 1 Mei 1963.
Orasi yang disampaikan oleh para demonstran dalam demonstrasi yang digelar sejak pukul 09.30 Wita sampai pukul 11.00 Wita itu lebih banyak teriak Papua Merdeka.
Para mahasiswa membawa pamflet dari kardus berisi tulisan bernada provokasi. Sama sekali tidak ada pamflet yang berisi pandangan atau pikiran mereka tentang peringatan hari buruh yang digelar di seluruh dunia kemarin. Mereka berteriak Papua merdeka dan Indonesia disebut sebagai penjajah.
Adapun sejumlah pamllflet yang mereka bawa masing-masing berisi tulisan: Papua merdeka, Indonesia penjajah.
Tarik militer organik dan non-organik dari West Papua. Hentikan segala bentuk diskriminasi dan intimidasi terhadap mahasiswa west Papua di Indonesia. Indonesia stop etnosida, ekosida, dan genosida di west Papua. Buka jalur untuk jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya di West Papua.
Demonstrasi yang digelar belasan mahasiswa asal Papua itu mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas turun langsung ke lapangan untuk memimpin para anak buahnya. Para pendemo dikelilingi puluhan personel.
Pengamanan ketat ini untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan terjadi. Seperti pada demo di Jalan PB Sudirman Denpasar, Sabtu (1/4) pagi. Pada saat itu terjadi bentrok antara para mahasiswa asal Papua dengan pentolan Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) hingga mengakibatkan belasan orang terluka. Bahkan salah seorang anggota PGN, Gus Yadi patah tangan.
"Hari ini kita (Polresta Denpasar) melakukan pengamanan lebih ketat lagi dari sebelumnya. Kami melibatkan 597 personel amankan hari buruh. Selain itu kami memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Papua, tetapi jangan sampai menggangu Kamtibmas. Kami mohon maaf kepada masyarakat bila kegiatannya terganggu," ungkap Kombes Bambang. 7 pol
1
Komentar