Gaduh Isu Pencoretan Caleg, Di PDIP Badung, Parwata Sebut Info Belum Valid
Salah satu nama yang diisukan tercoret, yakni I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota, caleg incumbent DPRD Bali peraih 111.741 suara di Pemilu 2019.
MANGUPURA, NusaBali
Beredar rumor sejumlah nama bakal Calon Legislatif (Caleg) yang diajukan DPC PDIP Badung ke DPP melalui DPD PDIP Provinsi Bali dicoret, baik incumbent maupun pendatang baru (new comer). Selain itu yang mengejutkan juga beberapa caleg incumbent yang sudah diplot di DPRD Badung diisukan ‘dilempar’ ke DPRD Provinsi. Isu ini tentu saja membuat suhu politik di internal PDIP Badung memanas.
Nama yang diisukan tercoret, antara lain I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota. Caleg yang kembali dijagokan maju di DPRD Bali ini merupakan peraih suara terbanyak pada Pileg 2019 dengan perolehan 111.741 suara. Pendatang baru juga lenyap, seperti I Wayan Bawa untuk caleg DPRD Bali, serta calon DPRD Badung dari Dapil Abiansemal Putu Dendy Astra Wijaya dan I Gede Yoga.
Selain Gus Bota, dua bakal caleg incumbent untuk DPRD Badung juga dikabarkan dicoret, yakni Ni Putu Yunita Oktarini serta I Wayan Regep. Isu ini merebak setelah keenam bakal caleg ini tidak mendapatkan pesan melalui WhatApps (WA) dari staf DPP PDIP yang menandakan mereka tidak masuk dalam daftar calon sementara (DCS) versi partai.
Sementara itu, dua bakal caleg juga diisukan akan digeser ke DPRD Provinsi Bali, yakni Putu Parwata (kini Ketua DPRD Badung) dan I Made Ponda Wirawan (kini Ketua Komisi I DPRD Badung). Konon, keduanya mendapat pesan WhatApps yang isinya menugaskan sebagai calon DPRD Provinsi Bali.
Menanggapi rumor ini, Sekretaris DPC PDIP Badung, Putu Parwata seizin Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku belum mendapatkan data yang valid terkait isu yang beredar saat ini. Pun terkait rumor dirinya digeser ke DPRD Provinsi, dia juga mengaku belum menerima surat resmi ataupun pesan Whatshap (WA) dari DPP ataupun DPD.
“Saya belum dapat WA, makanya saya menunggu dulu bagaimana tindak lanjutnya. Karena kami di DPC belum mendapatkan secara rinci dari surat yang disampaikan oleh DPP melalui DPD Provinsi. Sehingga kami mengklarifikasi agar semuanya itu dilakukan secara konstruktif dan komunikatif,” ujarnya saat ditemui oleh media di Gedung DPRD Badung, Rabu (3/5).
Sejauh ini Parwata mengaku komunikasi antara DPD dan DPC Badung memang tidak ada. Kata dia, DPD PDIP Bali belum melakukan komunikasi dengan DPC PDIP Badung tentang penetapan calon seperti kabupaten lainnya. Politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini menegaskan DPC PDIP Badung sejatinya telah menjalankan mekanisme sesuai dengan AD/ART, peraturan partai, hingga instruksi partai dengan sebaik-baiknya.
Begitu pun mengenai mekanisme pengusulan calon yang akan diplot ke DPRD kabupaten maupun provinsi dilakukan melalui rapat-rapat di internal.
“Termasuk melakukan mapping potensi sesuai dengan dapil, serta target-target yang telah ditentukan. Dalam rapat DPC kita juga sudah merumuskan target-target kursi yang ingin dicapai oleh PDIP. Siapa yang berpotensi meraih suara secara maksimal, itu kami sudah godok dari tingkat ranting, PAC, dan rapat DPC,” jelasnya.
Akan tetapi, ketika terjadi pergeseran maupun nama bacaleg yang dicoret, dari DPC Badung meminta untuk duduk bersama. Karena tidak hanya dari DPC, baik DPD maupun DPP tentunya memiliki goal yang sama, yakni menaikkan kursi PDIP di DPRD di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
“Kami harapkan kalau toh ada pertimbangan lain (pergeseran dan pencoretan nama, Red) oleh DPD dan DPP, kita bisa duduk bersama,” kata Parwata. 7 ind
1
Komentar