Jembrana Siapkan Pembentukan BRIDA
Gelar Forum Konsultasi Publik Perubahan RPJMD
Pemkab Jembrana
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
BRIDa
Badan Riset dan Inovasi Daerah
NEGARA, NusaBali - Pemkab Jembrana menggelar forum konsultasi publik untuk membahas perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Jembrana Tahun 2021-2026, di Gedung Kesenian Dr Ir Soekarno Jembrana, Kamis (4/5).
Hal yang paling mendasar dalam perubahan RPJMD itu, adalah membahas terkait pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Selain diamanatkan Perpres Nomor 78 Tahun 2021, pembentukan BRIDA itu juga telah ditekankan melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 12726 Tahun 2022. Begitu juga penyesuaian dengan Perda Kabupaten Jembrana Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Acara forum tersebut diikuti secara daring oleh Kepala Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM, Prof Bambang Hari Wibisono dan Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat membuka forum tersebut mengungkapkan, tujuan dari perubahan RPJMD ini juga sebagai tindak lanjut evaluasi hasil RPJMD tahun pertama. Kemudian untuk pembaruan kebijakan pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Jembrana selama tiga tahun ke depan, dan penyesuaian program kegiatan untuk mewujudkan masyarakat Jembrana Bahagia menuju Jembrana Emas 2026.
"Di samping itu, melalui diskusi ini kita juga berharap mendapatkan masukan konstruktif dari masyarakat dan juga stakeholder dalam rangka penyempurnaan Rancangan Awal Perubahan RPJMD 2021-2026. Agar menghasilkan dokumen Rencana Jangka Menengah Daerah yang lebih baik dan aspiratif sesai dengan kebutuhan masyarakat," ucap Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, ada beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian bersama dalam penyusunan perubahan RPJMD ini, adalah masih rendahnya pertumbuhan ekonomi. Seusai data tahun 2022 lalu, pertumbuhan ekonomi Jembrana yaitu 2,98 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang selalu di bawah Provinsi Bali maupun nasional. Kemudian tingkat kemiskinan masih di atas tingkat kemiskinan Provinsi Bali.
"Atas kondisi itu, kita harus melakukan langkah-langkah berani dan out of the box agar masalah-masalah besar yang dihadapi Kabupaten Jembrana bisa teratasi dengan baik," ujar Bupati Tamba.
Di samping masalah tersebut, Bupati Tamba mengungkapkan, terdapat banyak peluang potensial yang harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat Jembrana. Seperti halnya pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, revitalisasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan menuju pelabuhan perikanan bertaraf Internasional, dan pembangunan Taman Kerti Bali Sejahtera (KBS).
"Sederet hal tersebut, tentu menjadi peluang kita untuk melakukan lompatan besar dalam peningkatan pendapatan di Kabupaten Jembrana," ungkap bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Untuk itu, Bupati Tamba menekankan, melalui pelaksanan forum ini agar semua pimpinan dan aparatur di perangkat daerah, masyarakat serta seluruh stakeholder berpikiran terbuka. Memiliki visi ke depan terintegratif dan inovatif, dan meminta perangkat daerah harus mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur.
"Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan pembangunan di Jembrana akan lebih terarah, terukur dan akuntabel. Serta menjawab isu-isu strategis yang ada serta mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Jembrana secara tepat dan strategis," pungkas Bupati Tamba. 7ode
Komentar