Sekaa di Badung Segera Siapkan Proposal! Pemkab Sebut Siap Meladeni
MANGUPURA, NusaBali.com - Sekaa merupakan salah satu komponen desa adat yang mendukung pelaksanaan yadnya. Oleh karena itu, keberadaannya mendapat perhatian khusus dari Pemkab Badung.
Sekaa-sekaa seni yang berbasis di banjar dan desa adat diharapkan memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai salah satu lembaga adat. Hal ini guna memudahkan pendataan dan menjamin legalitas dana hibah yang diberikan kepada sekaa bersangkutan.
Pada Jumat (5/5/2023) pagi, Pemkab Badung menggelontorkan Rp 1,7 miliar dana hibah kepada 24 sekaa kidung, satu sekaa santi, dan satu sekaa gong. Sekaa yang mendapatkan bantuan dana ini sebelumnya sudah mengajukan proposal dan sudah mengantongi SKT.
"Ke depan akan kami dorong lagi agar bisa membantu sekaa-sekaa yang lain sehingga tercipta suatu keadilan. Sepanjang ada permohonan dan proposal kepada pemerintah, tentu akan kami follow up," tutur Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa usai penyerahan dana hibah kepada 26 sekaa di Puspem Badung.
Sementara itu, I Gde Eka Sudarwitha, Kepala Dinas Kebudayaan Badung menjelaskan tidak akan mendikte pengajuan dana bantuan. Sebab, Pemkab Badung tidak mengalokasikan dana seragam untuk keperluan yang serupa. Eka menyebut pemerintah menyadari kesulitan yang dihadapi masing-masing sekaa berbeda.
"Dana yang diperoleh itu tergantung apa yang dimohon. Ada yang untuk gong, ada yang untuk peralatan lainnya. Kami tidak memprogramkan secara seragam karena kebutuhan setiap sekaa berbeda," ujar Eka ketika dijumpai di sela acara.
Meskipun demikian, setiap dana hibah yang disalurkan membawa tanggung jawab realisasinya. Oleh karena itu, terlepas dari kebebasan mengajukan bantuan untuk problem tertentu, penggunaannya juga harus sesuai dengan apa yang sudah diajukan.
Lanjut Eka, ada 8.000 orang tergabung dalam sekaa khususnya sekaa kidung dan santi yang tercatat di Dinas Kebudayaan. Mantan Camat Petang ini berharap ribuan orang yang bergelut di sekaa santi maupun sekaa lainnya dapat dibina melalui program Banjar Menari sebagai program induk dari dana hibah untuk sekaa ini.
Banjar Menari sendiri ingin mengembalikan kejayaan banjar yang pernah menjadi pusat pembinaan dan pertunjukan seni oleh sekaa-sekaa yang berada di tingkat desa. Sayangnya, tenaga pelatih dan pengembangan sekaa disebut sebagai salah satu tantangan untuk mewujudkan misi ini. *rat
Komentar