Songsong ADWI, Pelabuhan Sire Angen Akan Ditata
DENPASAR, NusaBali - Lingkungan sekitar Pelabuhan Sire Angen, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, akan segera ditata. Penataan tersebut terkait dengan persiapan Serangan menyongsong Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Sebelumnya Serangan lolos masuk 75 besar desa wisata nominator ADWI. Selain Serangan, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana dan Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang, Gianyar juga masuk dalam 75 besar calon peraih ADWI.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Serangan I Wayan Sutarja, menjelaskan kebersihan lingkungan merupakan salah satu program untuk persiapan ADWI 2023. Tak hanya, kata dia, penataan kawasan Pelabuhan Sire Angen juga akan dilakukan dalam waktu dekat dengan tujuan agar lebih rapi.
“Dermaga akan menjadi venue persiapan menyambut tim ADWI (Kemenparkeraf),” kata Sutarja, yang merupakan Ketua Panitia Desa Wisata Serangan dalam ADWI 2023, Kamis (4/5).
Persiapan penataan sekitar pelabuhan, kata Sutarja, juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, mulai dari kelurahan, desa adat, kecamatan sampai dengan Pemkot Denpasar, melalui perangkat daerah (OPD) terkait. “Ya dengan para stakeholder kami koordinasi,” tegas Sutarja.
Pelabuhan Sire Angen, merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan di Denpasar. Puluhan hingga ratusan wisatawan, baik domestik dan internasional, memanfaatkan pelabuhan tersebut saat akan menyebrang ke wisata tirta di perairan Lembongan, Nusa Penida dan sekitarnya. Tidak sedikit juga dari Serangan menuju Gili Terawangan di Lombok Utara, NTB.
Sebelumnya, Kepala Badan Usaha Milik Desa (Bumda) I Nyoman Turut, juga menyampaikan rencana penataan tersebut. Di antaranya termasuk rencana penataan untuk tempat berjualan bagi warga pelaku UMKM, seperti pedagang souvernir, makanan, minuman dan lainnya. “Apalagi ke depan diperkirakan tamu akan semakin ramai, setelah Covid-19 berakhir,” tambah Turut.
Dikatakan, wisata bahari merupakan salah satu potensi utama desa wisata Serangan. Ragam wisata bahari tersebut di antaranya water sport atau wisata tirta, seperti jet ski, snorkling, diving, berselancar, menyusuri hutan mangrove dengam glass bottom boat hingga wisata memancing. “Dari wisata tirta, para nelayan mendapat tambahan penghasilan melalui penyewaan sampan. Jasa antar jemput penghobi memancing atau wisatawan yang mau diving atau berselancar,” jelas Sutarja.
Selain wisata bahari, potensi wisata Serangan yang lain adalah wisata budaya dan relegi. Hal ditandai dengan keberadaan Pura Sakenan. Di Serangan, juga terdapat Masjid Al Assyuhada, salah satu masjid tua di Denpasar.
Menu ikan laut, seperti ikan bakar khas Serangan dan krupuk klejot (dari sejenis kerang), jukut dan rujak bulung (rumput laut) juga merupakan potensi budaya kuliner yang dimiliki Serangan.
Termasuk Serangan juga dikenal sebagai edukasi tentang pelestarian satwa langka penyu. Turtle Concervatiob Education Center(TCCE), juga disebut Taman Penyu merupakan potensi wisata buatan yang berfungsi sebagai wisata edukasi tentang lingkungan. “Juga dermaga Serangan merupakan daya tarik wisata,” jelas Sutarja. 7 K17
Komentar