2 Tahun SMPN 6 Abang Tanpa Palinggih Padmasana
AMLAPURA, NusaBali - Setelah dua tahun sejak gedung SMPN 6 Abang berdiri tahun 2021, dan proses pembelajaran berlangsung efektif. Namun sekolah ini belum juga memiliki palinggih Padmasana. Beberapa kali sekolah ini telah melaksanakan upacara Piodalan Saraswati.
Dengan kondisi itu, maka implementasi konsep Tri Hita Karana belum berjalan optimal di sekolah ini. Kasek SMPN 6 Abang I Putu Setia Budi mengakui hal itu. "Rencananya tahun 2023 ini pembangunan palinggih Padmasana dilaksanakan dengan biaya Rp 200 juta," jelas Setia Budi, kepada NusaBali di SMPN 6 Abang, Banjar Tista Gede, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (6/5).
Lanjut dia, pondasi untuk tempat palinggih Padmasana telah tersedia, bahkan telah ada patok-tapok tempat palinggih utama dan bangunan penunjangnya, lokasinya di timur laut posisi sekolah. Sementara, agar siswa bisa mabanten canang, tersedia palinggih gunakan batang kayu dapdap.
Sedangkan gedung tempat belajar, ruang guru, lab, dan kamar kecil telah lengkap untuk menunjang kelancaran pembelajaran. Sebanyak 2 gedung berlantai II, untuk ruang belajar masing-masing 6 ruang kelas, total 12 ruang kelas, ditambah 4 kamar kecil, dan tembok panyengker, lab IPA, lab komputer, kantin, ruang UKS (usaha kesehatan sekolah), ruang OSIS (organisasi siswa intra sekolah) dan perpustakaan.
SMPN 6 Abang memiliki 425 siswa, terbagi 12 ruang kelas, sebelumnya pinjam gedung di SD Negeri 1 Tista. Siswanya, kelas VII sebanyak 138 siswa, kelas VIII sebanyak 137 siswa, dan kelas IX sebanyak 150 siswa, didukung 7 guru PNS, 5 guru kontrak, 2 guru pengabdi dan 2 tenaga administrasi.
Kabid SD dan SMP Disdikpora Karangasem I Gusti Bagus Jaya Arsana mengakui, sesuai perencanaan, tahun 2023 akan membangun Padmasana sekolah itu. "Kami telah anggarkan Rp 200 juta, dalam waktu dekat memulai pembangunannya," jelasnya.
Kata dia, pembangunan fisik bertahap mulai tahun 2021, tahun 2022, dan tahun 2023. Terpenting setiap tahun ada tambahan sarana dan prasarana. Mengenai tahapan pembangunan gedung di SMPN 6 Abang katanya telah ada gambar maketnya, memulai dari yang prioritas apalagi lahannya cukup luas dan memadai sehingga memiliki halaman untuk kegiatan upacara bendera, pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler cukup luas.
Hanya saja, akses jalan menuju SMPN 6 Abang, sementara mengalami kendala. Sebab, akses masuk sekolah dari tikungan, sangat sempit dengan lembar sekitar 3,5 meter, satu jalur menuju Puskesmas Abang I, SMAN Abang, dan pemukiman penduduk. Status jalan itu milik Provinsi Bali. Jalannya juga bergelombang, dan sempit di saat hujan turun, air tergenang di sepanjang jalan menuju SMPN 6 Abang dan SMAN Abang, yang lokasinya berdampingan.7k16
1
Komentar