Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN Nikmati Matahari Tenggelam
Usai Sidang Pleno KTT ASEAN dari Atas Kapal Pinisi
LABUAN BAJO, NusaBali - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin ASEAN menikmati suasana matahari tenggelam dari atas kapal pinisi di perairan Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5) sore.
Kegiatan tersebut dilakukan Presiden Jokowi selepas rangkaian acara sidang pleno dan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN hari Rabu kemarin rampung dilaksanakan.
Presiden Jokowi awalnya menunggu rombongan pemimpin ASEAN bersama para pendampingnya tiba di Hotel Meruorah sebelum mobil mereka bertolak ke dermaga Marina Labuan Bajo menuju kapal pinisi yang akan ditumpangi. Sekira pukul 16.51 Wita, iring-iringan para pemimpin ASEAN tiba di Dermaga Marina Labuan Bajo, dipimpin mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kemudian segera naik ke geladak kapal pinisi yang disiapkan untuk menikmati suasana matahari tenggelam, disusul Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah yang tiba didampingi Pangeran 'Abdul Mateen. Sesudahnya secara bergantian satu per satu pemimpin ASEAN secara bergantian naik ke geladak kapal pinisi.
Di atas geladak kapal pinisi, telah disediakan kursi-kursi yang disusun melingkari meja sebagai tempat para pemimpin ASEAN dan pendampingnya bercengkerama menghabiskan senja. Presiden Jokowi dan Ibu Negara duduk di kursi paling tengah geladak, tepat bersinggungan dengan tiang utama layar kapal pinisi. Lantas searah jarum jam, duduk mengitari meja adalah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama pendamping, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bersama pendamping, PM Singapura Lee Hsien Loong bersama pendamping, serta PM Timor Leste Taur Matan Ruak bersama pendamping.
Selanjutnya, Deputi PM sekaligus Menteri Luar Negeri Thailand Don Don Pramudwinai, PM Laos Sonexay Siphandone bersama pendamping, Sultan Hasanal Bolkiah bersama Pangeran 'Abdul Mateen, PM Vietnam Pham Minh Chinh, dan PM Kamboja Hun Sen yang tepat bersebelahan dengan Presiden Jokowi melengkapi konfigurasi lingkaran.
Setelah awak media yang mengambil foto suasana para pemimpin ASEAN dan pendamping bercengkerama dipersilakan turun, sekira pukul 17.00 Wita, kapal pinisi berlayar lebih ke tengah perairan Pelabuhan Labuan Bajo untuk memberi kesempatan para pemimpin ASEAN menikmati suasana matahari tenggelam. Diketahui selepas kegiatan menikmati suasana matahari tenggelam itu, Presiden Jokowi dijadwalkan menggelar jamuan makan malam bagi para pemimpin ASEAN di Ayana Komodo Waecicu Beach.
Kegiatan menikmati suasana matahari tenggelam sejalan dengan niatan Presiden Jokowi untuk menjadikan KTT ke-42 ASEAN sebagai momentum untuk mempromosikan Labuan Bajo agar semakin dikenal dunia. Hal itu sempat disampaikan Presiden Jokowi setibanya di Bandara Komodo, Labuan Bajo, pada Minggu (7/5) lalu.
"Ini momentum yang sangat baik kita adakan KTT ASEAN di Labuan Bajo untuk me-marketing-i Labuan Bajo, supaya semua dunia tahu di Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur," kata Jokowi. Sementara saat membuka pertemuan dengan para pemimpin ASEAN dan High-Level Task Force (HLTF) untuk Visi ASEAN pasca 2025 dalam KTT ke-42 ASEAN di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Rabu kemarin Presiden Jokowi menyatakan ASEAN harus betul-betul siap dengan tantangan yang semakin kompleks. “Kita harus bersiap untuk kondisi terburuk, tetapi tetap berharap yang terbaik,” ujarnya. Presiden Jokowi menekankan bahwa peran HLTF sangat penting untuk memetakan tantangan dan peluang di masa mendatang serta memastikan kontribusi ASEAN bagi kemajuan kawasan dan dunia.
Presiden juga mengatakan bahwa Visi ASEAN 2045 harus lebih adaptif dan menatap jauh ke depan serta tidak boleh biasa-biasa saja. “Di diskusi kita hari ini (kemarin) akan mengelaborasi pemikiran yang out of the box dan transformatif. Oleh karenanya, para pemimpin ASEAN akan mendengar langsung laporan HLTF dan rencana arah ke depan,” kata dia. KTT ASEAN dalam periode keketuaan Indonesia ini diselenggarakan dua kali, yakni pada 9-11 Mei di Labuan Bajo dan September 2023 di Jakarta. 7 ant
1
Komentar