Siap Mati-matian di Etihad
Ancelotti Samai Rekor Alex Ferguson
MADRID, NusaBali - Kiper Real Madrid Thibaut Courtois, menegaskan peluang timnya di Liga Champions 2022/2023 masih terbuka setelah bermain 1-1 melawan Manchester City pada leg 1 semifinal, di Santiago Bernabeu, Rabu (10/5) dinihari WITA.
Madrid unggul 1-0 dulu lewat Vinicius Junior pada menit ke-36. Namun ManCity menyamakan 1-1 pada lewat Kevin De Bruyne (67).
Thibaut Courtois mengaku, Real Madrid sebenarnya ingin memenangi laga tersebut. Namun, hal itu disebutnya tak mudah karena ManCity merupakan tim yang bagus.
Courtois menilai, hasil imbang lawan ManCity tak terlalu buruk buat Real Madrid. Namun, risiko yang harus dihadapi adalah tampil mati-matian pada laga selanjutnya di Etihad Stadium (18/5/2023).
Courtois juga mengaku sangat menikmati laga melawan ManCity. Menurut Courtois, kehadiran suporter Real Madrid membuat atmosfer laga di Santiago Bernabue sangat berkelas.
Sementara manajer Real Madrid Carlo Ancelotti kecewa berat dengan hasil imbang tersebut. Wasit pn mendapat sorotan tajam dari pelatih asal Italia itu. Ancelotti menilai alangkah baiknya wasit menggunakan VAR untuk memutuskan sesuatu yang terjadi di lapangan.
Ancelotti menuding wasit Artur Dias dari Portugal tidak bekerja dengan baik. Terutama keputusan membiarkan permainan berjalan saat bola sudah keluar lapangan sebelum gol balasan dari De Bruyne terjadi.
"Saya pikir aneh mereka tidak dapat mengendalikannya dengan baik. Detail kecil kami sebenarnya bisa memenangkan laga,” kata Ancelotti.
Ancelotti juga diganjar kartu kuning dalam pertandingan tersebut, karena memprotes wasit setelah gol balasan ManCity. Meski demikian Ancelotti mencatatkan rekor sebagai pelatih dalam laga terbanyak di Liga Champions, yakni 190 pertandingan, usai leg pertama semifinal lawan ManCity.
Catatan itu menyamai rekor pelatih legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson. Namun Ancelotti berpeluang menyalip catatan Ferguson dalam laga leg kedua semifinal.
Dilansir di laman resmi klub, Ancelotti mencatat 190 laga di Liga Champions dengan melatih delapan tim berbeda; Parma (6 pertandingan), Juventus (10), Milan (73), Chelsea (18), PSG (10), Bayern Muenchen (12), Napoli (12) dan Real Madrid (49).
Selain itu Ancelotti juga pelatih terbanyak yang meraih kemenangan di format baru Liga Champions sejak musim 1992-1993 dengan catatan 107 kemenangan menyalip rekor 102 kemenangan Sir Alex. Ancelotti juga masih jadi satu-satunya pelatih dengan trofi terbanyak di UCL, yakni empat tro Liga Champions bersama Madrid (2 kali) dan AC Milan (2 kali). ant
1
Komentar