Sampah Kiriman di Pesisir Barat Capai 2.900 Ton
Selama Enam Bulan, Sampah Kiriman Terbanyak di Pantai Samigita
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung mencatat membersihkan dan mengangkut sekitar 2.900 ton sampah kiriman di wilayah pesisir pantai yang ada di sebelah barat Kabupaten Badung. Dari total tersebut, dominan sampai kiriman berasal dari Pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita).
Koordinator Tim Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung I Made Gede Dwipayana, mengatakan sejak kemunculan sampah kiriman di pesisir pantai untuk pertama kali pada November 2022 hingga April 2023, atau selama enam bulan, total petugas di lapangan membersihkan sedikitnya 2.900 ton dari pantai, sepanjang pesisir barat wilayah Badung. Mulai dari Pantai Mengening di Cemagi, Kecamatan Mengwi hingga Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. “Lokasi paling yang banyak diserbu sampah kiriman yakni Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta,” jelas Dwipayana, Kamis (11/5).
Selama enam bulan berlangsung terjangan sampah kiriman, yang paling banyak ditangani adalah sampah batang pohon, ranting pohon, hingga sampah plastik. “Untuk sampah berupa kayu dilakukan pencacahan di TPST Mengwitani. Kemudian sampah plastik dan residunya diangkut ke TPA Suwung,” jelas Dwipayana.
Dengan berakhirnya musim angin baratan, lanjut Dwipayana, secara otomatis sampah kiriman sudah berakhir. Namun, yang menjadi atensi saat ini kemunculan sampah kiriman yang ada di pesisir pantai sebelah timur. Bentangan pantai mulai dari Tanjung Benoa hingga Nusa Dua, kini juga terdampak sampah kiriman yang disebabkan angin baratan. Kondisi itu sudah mulai kelihatan sejak sepekan belakangan ini.
“Pesisir sebelah barat selesai, muncul yang di sebelah timur. Jadi, saat ini tim kami fokuskan penanganan di sebelah timur seperti di Pantai Tanjung Benoa dan Nusa Dua,” tegas Dwipayana.
Selama sepekan terakhir, pihaknya telah menyiagakan personel dan alat berat di pesisir sebelah timur untuk penanganan sampah. Dia juga tidak memungkiri sampah yang ada di timur tersebut didominasi sampah rumput laut. Dengan demikian, diakuinya, penanganan relatif lebih mudah karena bisa langsung dikubut di sepanjang pantai. “Selama sepekan terakhir, setiap harinya tim kita mengevakuasi sampah di timur itu rata-rata 20 ton. Semuanya kita kubur di pesisir saja karena cepat terurai,” kata Dwipayana. 7 dar
1
Komentar