Bulutangkis Raih Emas Beregu Putra
Dengan keberhasilan Chico Aura dkk meraih medali emas bagi kontingen Indonesia, maka sejak keikutsertaan pada SEA Games 1977, total Indonesia menjuarai nomor beregu putra sebanyak 18 kali.
PHNOM PENH, NusaBali
Pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yochce Yacob Rambitan memastikan Indonesia meraih medali emas nomor beregu putra bulutangkis SEA Games untuk ke-18 kalinya. Ganda Pram/Yere itu memenangi partai keempat dalam final melawan regu Malaysia, di Morodok Stadium Phnom Penh, Kamis (11/5) malam.
Pram/Yere menang susah payah atas ganda kedua Malaysia Wei Jie Chia/Xun Liew 13-21, 21-16, dan 21-16. Kemenangan itu membawa regu Indonesia menang 3-1 atas Malaysia, sekaligus memastikan perolehan satu medali emas dari cabang bulu tangkis.
Sebelumnya pada partai pertama, regu Indonesia tertinggal lebih dulu setelah tunggal utama Chico Aura Dwi Wardoyo yang berperingkat 19 dunia dikalahkan pemain peringkat 64 dunia Jun Hao Leong, 16-21 dan 13-21.
Namun pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang turun di partai kedua menyamakan 1-1 setelah melibas pasangan muda Malaysia Chun Meng Beh/Boon Zhe Goh 21-12 dan 22-20. Christian Adinata membuat Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Malaysia setelah mengalahkan Shun Yang Lee 21-17 dan 21-9 selama 32 menit.
Dengan keberhasilan Chico Aura dkk meraih medali emas bagi kontingen Indonesia, maka sejak keikutsertaan pada SEA Games 1977, total Indonesia menjuarai nomor beregu putra sebanyak 18 kali.
Dari 1977 hingga 1987 Indonesia enam kali berturut-turut merajai nomor beregu putra bulut tangkis SEA Games. Namun dihentikan Malaysia pada SEA Games 1989 dan 1991. Saat itu Malaysia berjaya berkat masa sokongan Sidek bersaudara.
Selepas masa keemasan Sidek Family dari Malaysia, Indonesia kembali mendominasi empat edisi SEA Games berturut-rurut dari 1993 hingga 1999. Pada SEA Games 2001 Malaysia kembali berjaya. Namun pada 2003 medali emas kembali ke Indonesia sebelum direbut kembali Malaysia di SEA Games 2005.
Pada SEA Games edisi 2007 hingga 2019, pasukan Merah Putih kembali merajai enam kali berturut-turut. Namun, tahun lalu di SEA Games Hanoi 2021, regu putra Indonesia mengalami prestasi terburuk sepanjang keikutsertaan di SEA Games karena hanya meraih medali erunggu setelah disingkirkan Thailand di semifinal.
Sukses beregu putra tak diikuti tim beregu putri, yang dikalahkan Thailand 3-0 di final (baca berita Komang Ayu Sudah Berikan Segalanya, red.). Usai kegagalan itu, kini pemain putri mengalihkan fokus ke nomor perorangan setelah perjuangan di nomor beregu SEA Games XXXII/2023 Kamboja berakhir dengan medali perak.
"Setelah beregu, saya mau evaluasi mental bagaimana caranya mengatasi tekanan di lapangan. Saya berusaha lebih enjoy dan tanpa beban saja," ujar Komang Ayu Cahya Dewi.
Senada Komang Ayu, pasangan Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma yang gagal menyumbang poin setelah kalah dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 11-21, 15-21. Mereka juga mengatakan akan berbenah untuk lebih baik pada laga selanjutnya.
"Ini proses kami belajar untuk lebih baik lagi. Kami harus lupakan kekalahan hari ini, sekarang fokus ke perorangan. Start lagi dari awal," ujar Amalia.
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengapresiasi perjuangan beregu putri Indonesia. Menurutnya, hasil itu memberikan pengalaman bagi para pemain putri Indonesia. Pasalnya, kata Rionny, mereka pemain muda, harus dibuat lebih yakin dalam bermain.
“Tadi semua yang turun cukup kasih tekanan ya ke lawan, harusnya bisa ramai bahkan bisa menang menurut saya," kata Rionny Mainaky. ant
1
Komentar