Soal Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian di Bangli, DPRD Minta Pemkab Segera Bersikap
Harusnya, sebagai daerah pertanian, Bangli tidak kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Tapi, realitanya malah kurang.
BANGLI, NusaBali
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (PKP) Bangli membutuhkan sejumlah tenaga penyuluh pertanian dan penjaga bendung atau dam. Kekurangan tenaga ini berdampak pada aktivitas di lapangan. Anggota DPRD Bangli meminta agar Pemkab segera bersikap untuk mengatasi kekurangan tenaga tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas PKP Bangli Wayan Sarma mengatakan, jika dilihat dari kebutuhan, total tenaga penyuluh pertanian yang diperlukan 104 orang. Sedangkan jumlah yang ada saat ini hanya 90 orang. Dari 90 orang ini, 13 orang sudah lulus kompetensi dan akan ditetapkan dalam jabatan fungsional tertentu. "Kurangnya jumlah petugas karena kebanyakan penyuluh pertanian sudah masuk masa pensiun," jelasnya.
Selain petugas penyuluh pertanian, Bangli juga kekurangan tenaga penjaga bendung. Di mana dari dari 46 Daerah Irigasi (DI), saat ini hanya dijaga 23 petugas. Dengan demikian satu orang merangkap di dua DI.
Menanggapi kekurangan tenaga penyuluh pertanian dan penjaga bendung anggota DPRD Bangli I Nyoman Basma angkat suara. Dia mengaku prihatin. Sebab Bangli yang notabene daerah pertanian justru kekurangan tenaga penyuluh. "Harusnya, sebagai daerah pertanian, Bangli tidak kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Tapi, realitanya malah kurang," ujarnya.
Politisi Golkar ini menambahkan, tenaga penyuluh pertanian sangat dibutuhkan oleh petani. Mengingat tugas pokok penyuluh pertanian yakni melakukan pengawalan pendampingan pelaku utama dan pelaku usaha. Selain juga memfasilitasi petani dan pelaku usaha dalam penerapan inovasi teknologi pertanian.
"Kalau saat ini satu orang tenaga penyuluh menangani beberapa desa, tentu kinerjanya tidak akan maksimal. Mengingat jarak antara satu desa ke desa lainnya di Bangli cukup berjauhan," ungkapnya.
Nyoman Basma mendorong Pemkab Bangli untuk mengajukan formasi tenaga penyuluh pertanian dan penjaga bendungan tahun 2023. Dengan demikian, krisis tenaga penyuluh pertanian bisa cepat ditanggulangi.
"Hasil pertanian di Bangli itu cukup unggul dan mampu bersaing dengan daerah lain. Bagaimana kita bisa mempertahankan keunggulan dan memaksimalkan produksi pertanian, kalau tenaga penyuluhnya saja minim," tegasnya.
Anggota DPRD asal Desa Suter, Kecamatan Kintamani ini, mengharapkan Pemkab Bangli bisa segera mengusulkan kekurangan tenaga tersebut sehingga seluruh kebutuhan terpenuhi.@7esa
Komentar