Beras Impor Banjiri RI, Sebagian Besar dari Thailand & Vietnam
JAKARTA, NusaBali - Beras impor sudah mulai masuk ke gudang Bulog. Pada penugasan impor beras awal sebanyak 500.000 ton, sebagian besar dibeli dari Thailand dan Vietnam.
"Sebagian besar (impor beras) dari Thailand dan Vietnam. Ini dari kontrak 500.000 ton pertama," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal, seperti dilansir detikcom, Sabtu (14/5).
Adapun beras impor yang telah masuk ke gudang Bulog bertambah 52.000 ton dari sebelumnya 80.000 ton. Artinya beras impor yang sudah masuk gudang Bulog sebanyak 132.000 ton.
"(Beras impor) Sudah di gudang 132.000 ton. (Bertambah 52.000 ton) iya yang sudah masuk ke gudang Bulog," ujarnya.
Sedangkan beras impor yang tengah dalam perjalanan juga bertambah, yakni sebanyak 290.000 ton dari sebelumnya 270.000 ton.
"Iya (bertambah) kan bergerak terus, Bulog juga sudah kontrak 500.000 ton dari empat negara itu," lanjutnya.
Impor sebanyak 500.000 ton di tahun ini merupakan penugasan baru untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). CBP sendiri memang dibutuhkan pemerintah untuk menjaga pasokan dan harga beras di pasaran.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pernah mengatakan impor tersebut dibutuhkan untuk penyaluran bantuan sosial beras selama 3 bulan.
Impor juga dilakukan karena pasokan beras di gudang Bulog menipis. Jadi, membutuhkan pengadaan dari luar negeri dibutuhkan demi menjalankan penugasan dari pemerintah guna menyalurkan bansos beras.
"Dengan tugas penyaluran bansos, kami tidak punya amunisi. Kita sedang upayakan terus, untuk percepatan. Memang dibutuhkan kita di penugasan kembali pak untuk kepentingan bansos itu mendatangkan 500.000 ton impor," ujarnya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4). 7
Komentar