Incumbent, Pencalegan Wirya di Pemilu 2024 Masih Gabeng
TABANAN, NusaBali - Nasib politisi senior Golkar Tabanan sekaligus Ketua DPD II Golkar Tabanan, I Nyoman Wirya tak jelas dalam proses pencalonan di internal partainya. Sebagai anggota DPRD Bali dari Dapil Tabanan atau incumbent justru dia tak didaftarkan sebagai Caleg DPRD Bali.
Kabarnya dia justru didaftarkan ke DPRD Tabanan alias turun kelas. Hanya saja saat pendaftaran ke KPU Tabanan, Minggu (14/5) nama Nyoman Wirya juga tak didaftarkan sebagai Bakal Caleg ke DPRD Tabanan.
Dikonfirmasi terkait informasi ini, Nyoman Wirya membenarkannya. Sejak Provinsi (DPD I Golkar Bali) menugaskan dirinya maju DPRD Tabanan, Wirya sudah menolak karena masalah etika. "Saya sudah 3 kali di Provinsi, sekarang disarankan ke kabupaten. Malu saya, hampir 12 tahun saya membina kader di kabupaten masak saya bertarung di kabupaten kan tidak baik," katanya ketika dikonfirmasi, Senin (15/5) malam.
Wirya menyebutkan tak tahu persoalan mengapa ditugaskan ke kabupaten. Padahal dari pusat disebut Wirya, SK di Pileg 2024 diminta mencalonkan di Provinsi Bali. Karena pusat berprinsip, fraksi wajib nyalon sesuai keinginan kader dan tidak dipaksa. "Saya ketua partai (DPD II Golkar), anggota fraksi secara logika masak ditugaskan ke kabupaten. Sehingga sejak awal saya sudah menolak. Apalagi sudah tiga kali di provinsi disarankan ke kabupaten. Ini kemungkinan karena ada yang diunggulkan di Provinsi, itu mungkin diamankan sama pak ketua," beber politisi asal Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini.
Sehingga untuk sekarang pihaknya sedang menunggu keputusan pusat karena sudah mengajukan permohonan untuk direvisi. "Berkas saya sudah di Provinsi, jadi permohonan saya tetap ke Provinsi sehingga saya minta ke pusat untuk kembali menugaskan ke provinsi. Dari pusat memang sudah diputuskan Pak Wirya tak etis kalau ke kabupaten. Sempat pusat mengatakan ke pimpinan provinsi, kalau bapak sudah bertugas di pusat kemudian diturunkan ke provinsi bagaimana?," katanya.
Disinggung apakah ada kaitannya dengan Caleg lain yang ditugaskan ke provinsi? Wirya sedikit tertawa dan menyebutkan apapun semua bisa. "Kalau misalnya itu iya, mari besarkan partai secara bersama-sama," tandas Wirya. Kemudian disinggung apakah siap ditugaskan ke DPR RI? Wirya menyebutkan untuk kesiapan pada Pileg 2024 ini belum siap. Namun di Pileg berikutnya siap.
Hingga berita ini diturunkan DPD I Golkar Bali belum terkonfirmasi. Namun sebelumnya saat mendaftarkan Bacaleg DPRD Bali ke KPU Bali, Minggu (14/5) Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan Bacaleg yang didaftarkan merupakan 55 orang DCS (Daftar Calon Sementara) yang telah berproses sesuai mekanisme pembahasan di Juklak (petunjuk dan pelaksanaan) Nomor 11/DPP Partai Golkar dan Peraturan Organisasi Nomor 05 DPP Partai Golkar. Menurut Sugawa, semua DCS yang didaftarkan ini sudah diverifikasi dengan berbagai kajian dan sesuai mekanisme di partai.
"Bacaleg DPRD Bali Partai Golkar ini sudah siap bertarung di Pileg 2024 dengan motto perjuangan ; Mewujudkan politik kesejahteraan dengan doktrin karya kekaryaan untuk mewujudkan keseimbangan sosial politik di Bali," ujar Wakil Ketua DPRD Bali periode 2014-2019 dan 2019-2024 ini.
Sugawa Korry juga melontarkan pernyataan percaya diri, bahwa dari 55 bacaleg yang didaftarkan kemarin, sebanyak 9 orang merupakan sosok akademis dengan gelar doktor, sisanya S2 dan S1. Selain itu, bacaleg yang dipasang merupakan figur alih generasi (regenerasi). Seperti Sugawa sendiri memilih maju ke DPR RI, karena sudah dua periode sebagai Wakil Ketua DPRD Bali alias pimpinan dewan yang merupakan jabatan puncak di politik.
"Kami saat ini punya 9 doktor yang bertarung. Karena kualitas SDM menjadi ciri Partai Golkar, agar politik kesejahteraan di Bali bisa terwujud. Kemudian muaranya, pada 14 Februari 2024 nanti terwujud pemilu yang bersih, jujur dan damai. Ayo kita pertarungkan ide dan gagasan," tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Dalam Pemilu 2024 nanti, Partai Golkar membidik 13 kursi DPRD Bali dari 55 kursi yang tersedia. Sehingga Pemerintahan Bali berjalan dengan keseimbangan politik. "Saat ini kita memiliki 8 kursi DPRD Bali, pada Pemilu 2024 nanti kami optimis merebut 13 kursi, sehingga ada politik saling mengontrol," ujarnya.
Hanya saja, Sugawa Korry menolak merinci secara detail, di mana saja daerah yang diprediksi bakal menambah kursi. Karena pada Pileg 2024 nanti ada 9 daerah pemilihan untuk DPRD Bali. "Kami tidak buka kepada publik karena ini strategi," ujar mantan Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali 2004-2009 ini. Sugawa Korry juga menolak merinci berapa bacaleg new comer maupun incumbent yang didaftarkan. "Pada saatnya nanti kawan-kawan (media) akan tahu," ujar Sugawa Korry. 7 des
1
Komentar