Neraca Dagang RI Surplus Rp 58,4 T
Pertumbuhan ekspor secara month to month (mtm) ini terendah sejak awal tahun.
JAKARTA, NusaBali
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$3,94 miliar (Rp 58,477 triliun) pada April 2023.
"Neraca perdagangan Indonesia sampai April 2023 surplus 36 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (15/5).
Menurutnya, surplus neraca dagang barang pada April ini menguat dibandingkan bulan sebelumnya US$2,83 miliar. Namun, lebih rendah dibandingkan April 2022 yang sebesar US$7,56 miliar.
Nilai ekspor Indonesia pada April ini tercatat US$19,29 miliar atau turun 17,62 persen dibandingkan Maret 2023. Senada, dibandingkan April 2022 yang sebesar US$27,32 miliar, kinerja ekspor juga lebih dalam yakni 29,40 persen.
Adapun pertumbuhan ekspor secara month to month (mtm) ini terendah sejak awal tahun. Namun, realisasi tersebut sesuai dengan pola karena adanya momen libur lebaran.
Sedangkan, nilai ekspor secara tahunan turun dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas, sehingga tren penurunan ekspor pun terus berlanjut.
Menurut sektornya secara bulanan, semua komponen ekspor terkontraksi. Migas turun 5,95 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 22,56 persen; tambang dan lainnya turun 7,84 persen; dan industri pengolahan minus 21,5 persen.
Senada, secara tahunan (year on year/yoy) semua sektor ekspor pun kontraksi. Migas minus 12,18 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 26,02 persen; tambang dan lainnya merosot 25,85 persen; dan industri pengolahan anjlok 31,95 persen.
Nilai impor Indonesia pada April 2023 tercatat sebesar US$15,35 miliar atau turun 25,45 persen dibandingkan Maret 2023 sebesar US$20,59 miliar. Sedangkan, dibandingkan April 2022 yang sebesar US$19,76 miliar, impor ini turun 22,32 persen.
Secara bulanan, pola impor dalam tiga tahun terakhir memiliki pola yang sama, yaitu menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, secara tahunan trennya melanjutkan penurunan setelah sempat menguat pada Januari 2023.
Menurut penggunaan barangnya, impor secara bulanan semua mengalami kontraksi. Impor barang konsumsi turun 20,63 persen, bahan baku/penolong turun 23,26 persen, dan barang modal turun paling dalam, yakni 36,66 persen.
Mengikuti, secara tahunan impor barang juga mengalami penurunan. Impor konsumsi turun 17,68 persen, bahan baku/penolong turun terdalam 25,33 persen, dan barang modal turun 6,59 persen. 7
1
Komentar