nusabali

Disodori Geredeg, SGB Sebut Tunggu Survei Kandidat

  • www.nusabali.com-disodori-geredeg-sgb-sebut-tunggu-survei-kandidat

Calon Gubernur (Cagub) Bali yang juga Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, tegaskan tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nanti akan ditetapkan berdasarkan survei.

Putu Tutik Bantah Menolak Jadi Cawagub Pendamping Sudikerta


DENPASAR, NusaBali
Proses penetapan tandem Sudikerta nanti dipastikan akan berlangsung alot, karena banyak kandidat yang disurvei untuk posisi Cawagub, termasuk Srikandi Demokrat Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani.

Karena semua ditentukan melalui mekanisme survei, Sudikerta tidak bisa menanggapi usulan sesepuh partai sekaligus Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, yang sebelumnya menyodorkan pilihan dua kader Beringin: I Wayan Geredeg dan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Alasannya, bukan seorang Sudikerta yang menentukan figur Cawagub.

“Yang jelas masih pembahasan sangat alot untuk posisi Cawagub ini. Semuanya akan berjalan dengan survei. Jadi, bukan saya yang menentukan, melainkan hasil survei. Baik Pak Wayan Geredg maupun Pak Demer semuanya dimasukkan dalam survei,” ujar politisi yang berjuluk SGB (Sudikerta Gubernur Bali) ini di Denpasar, Selasa (13/6).

SGB menegaskan, dirinya belum pernah menetapkan Cawagub yang akan mendampinginya ke Pilgub Bali 2018, meskipun banyak kandidat yang berpeluang. “Kalau posisi Cawagub kita belum putuskan. Banyak kandidat yang kita inventarisir, namun masih menunggu survei. Metode survei ini kami pakai acuan,” ujar SGB.

Menurut SGB, banyak figur dari luar kader Golkar masuk dalam survei kandidat Cawagub Bali. Termasuk di antaranya Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, Srikandi Demokrat atas Singaraja, Buleleng yang kini anggota DPR RI Dapil Bali. SGB menyebutkan, munculnya nama Putu Tutik adalah wacana yang berkembang. Selain Putu Tutik, banyak lagi kandidat Cawagub yang diusulkan menjadi tandem SGB.

“Golkar kan mencari yang terbaik di antara yang ada. Kan banyak kandidat Cawagub yang diusulkan. Kalau menetapkan Cawagub, saya tegaskan SGB belum pernah ada itu,” jelas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.

SGB sendiri mengaku memang sering berkomunikasi dengan Putu Tutik soal Bali dan Pilkada serentak 2018. “Tidak pernah ada istilah tolak-menolak. Karena memang saya belum menetapkan pasangan kok. Komunikasi dengan Ibu Tutik dan tokoh-tokoh Bali baik, sangat bagus untuk pelaksanaan Pilgub Bali ke depan,” katanya.

Sementara itu, Putu Tutik mengatakan dirinya tidak ada menolak jadi Cawagub pendamping SGB. Kalaupun ada penjajakan untuk simulasi tandem Cagub-Cawagub hingga memunculkan damanya sebagai salah satu kandidat pendamping SGB, menurut Putu Tutik, dirinya belum bisa maju tarung ke Pilgub Bali 2018. Sebab, dia ingin fokus bertugas di DPR RI sejak dilantik, dua bulan lalu.

“Saya tidak dalam kapasitas menolak sosok SGB. Kalau ada wacana saya dicalonkan sebagai Cawagub, saya tegaskan saya belum bersedia maju,” ujar Putu Tutik yang notabene mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 kepada NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.

Putu Tutik menyebutkan, komunikasi dengan SGB secara pribadi sangat baik. Demikian juga hubungan sebagai sesama politisi, berjalan baik dan komunikatif. Apalagi, dirinya mewakili rakyat Bali di Senayan, sementara SGB adalah eksekutif (Wagub) di Bali.

“Jadi, saya tegaskan tidak ada kapasitas saya menolak SGB. Namun, kalau kesediaan dan kesiapan maju sebagai Cawagub Bali 2018, memang belum ada. Karena saya akan lebih fokus melaksanakan aspirasi konstituen untuk menyelesaikan tugas-tugas di DPR RI,” ujar anggota Komisi XI DPR RI yang juga Sekretaris Departemen Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DPP Demokrat ini.

Menurut Putu Tutik, pihaknya banyak mendapatkan telepon dari konstituen soal informasi dirinya menolak menjadi Cawagub SGB. “Saya pun menegaskan, sebagai petugas partai, saya siap bekerja keras memenangkan paket calon yang akan diusung Demokrat di Pilgub Bali 2018 mendatangm” ujar Putu Tutik yang sebelumnya pernah diusung Demokrat sebagai Calon Bupati Buleleng di pilkada 2012. *nat

Komentar