3 Negara Penyumbang Defisit Neraca Perdagangan RI
JAKARTA, NusaBali - Neraca perdagangan barang Indonesia masih defisit dengan tiga negara mitra utama sepanjang April 2023. Ketiga negara mitra itu yakni Australia, Thailand dan Brasil.
"Tiga negara ini penyumbang defisit terdalam ke neraca dagang Indonesia pada April 2023," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi dalam konferensi pers, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (15/5).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami defisit dagang terbesar ke Australia mencapai US$431,5 juta. Di mana impor tercatat US$607,9 juta, sedangkan ekspor hanya US$176,4 juta.
Komoditas penyumbang defisit terdalam dengan Australia adalah bahan bakar mineral yang turun US$169 juta, serealia turun US$81,8 juta, dan biji logam, terak dan abu yang turun US$52,8 juta.
Kemudian, defisit dagang ke Thailand tercatat sebesar US$255,6 juta yang disebabkan oleh impor yang lebih besar yakni US$613,3 juta dan ekspor hanya US$357,7 juta.
Komoditas penyumbang defisit terbesar ke Thailand adalah gula dan kembang gula turun US$145,4 juta, plastik dan barang dari plastik turun US$54,4 juta, serta mesin dan peralatan mekanis turun US$39,2 juta.
Selanjutnya, defisit dagang dengan Brasil sebesar US$216 juta karena impor tercatat US$297,5 juta dan ekspor hanya US$81,5 juta.
Komoditas penyumbang defisit terdalam ke Brasil adalah ampas dan sisa industri makanan turun US$197,4 juta, serealia turun US$46,3 juta dan pulp dari kayu turun US$11,6 juta.
Sementara, negara penyumbang surplus terbesar ke Indonesia karena ekspor yang lebih tinggi daripada impor adalah India, Amerika Serikat dan Filipina.
Surplus dengan India paling besar mencapai US$1,11 miliar. Penyumbangnya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.
1
Komentar