Isu Renggang Hubungan Jokowi dan Surya Paloh
NasDem Hormati Keputusan Presiden jika Melakukam Reshuffle
JAKARTA, NusaBali - Isu renggangnya hubungan Ketum DPP NasDem, Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merembet ke isu reshuffle kabinet. Politikus Partai NasDem Saan Mustopa menyatakan pihaknya menghormati keputusan Presiden Joko Widodo, jika nanti melakukan reshuffle kabinet.
"Kalau soal posisi menteri, kami selalu menghargai namanya hak prerogatif presiden," katanya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).
Penegasan itu disampaikan Saan menanggapi pertanyaan wartawan terkait kemungkinan reshuffle para menteri asal NasDem di kabinet Jokowi-Ma'ruf saat ini. Ketua DPW Nasdem Jawa Barat itu menyatakan presiden punya banyak pertimbangan untuk melakukan pergantian. "Presiden juga punya pertimbangan yang objektif, bukan pertimbangan subjektif. Jadi sekali lagi, kami hormati hak prerogatif presiden," katanya menegaskan.
Sejauh ini ada tiga menteri dari Partai NasDem yang masih berada di pemerintahan Jokowi. Mereka, yakni Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi kemungkinan adanya ‘reshuffle’ menteri-menteri asal Partai Nasdem di kabinet. "Ya bisa saja," kata Presiden Jokowi seusai menanam mangrove dalam acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta pada Senin (15/5).
Isu perombakan kabinet ini dikait-kaitkan dengan kerenggangan hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh. Namun Jokowi membantah hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di titik paling rendah. "Biasa saja. Saya biasa saja," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga merespons rencana Surya Paloh untuk menemui dirinya. Presiden memastikan belum ada rencana bertemu dengan Surya Paloh. ant
1
Komentar