Harga Telur Melejit
Di daerah bisa sentuh Rp 40 ribu per kilo, IKAPPI ungkap 2 biang keroknya.
JAKARTA, NusaBali
Harga telur ayam sedang mengalami kenaikan tinggi. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengungkap harga telur ayam di luar Jawa atau wilayah Indonesia Timur paling tinggi mencapai Rp 40.000 per kilogram (Kg).
"Jabodetabek di kisaran Rp 31.000-34.000 per kilo, di luar jawa atau wilayah timur 38.000/kg bahkan lebih dari 40.000/kg," Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir detikcom, Kamis (18/5).
DPP IKAPPI mengungkap biang kerok kenaikan harga telur belakangan ini. Kenaikan harga tersebut dipicu dua faktor, yakni produksi dan distribusi.
Sekretaris jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan menjelaskan faktor produksi berkaitan dengan harga pakan yang tinggi.
"Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya didistribusikan ke pasar," katanya dalam keterangan resmi, CNNIndonesia.com, Kamis (18/5).
Menurut Reynaldi, banyak pihak yang melakukan pendistribusian atau permintaan di luar pasar. Tindakan ini menyebabkan supply dan demand di pasar terganggu, serta membuat harga telur terus meroket. Sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik.
DPP IKAPPI mencatat terdapat beberapa permintaan yang cukup tinggi di sejumlah instansi, lembaga, elemen atau individu. Permintaan tersebut mengganggu arus pasok di pasar. Namun, mereka tak merinci lembaga atau instansi mana yang kerap meminta pengiriman telur di luar pasar.
Reynaldi lantas berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi kenaikan harga.
"Kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik," imbuhnya.
Harga telur menjadi sorotan karena mengalami kenaikan. Pada 15 Mei, rata-rata harga telur ayam ras Rp30.923 per kg atau naik Rp214 dari hari sebelumnya.
Di sejumlah pasar di Jakarta harga telur berkisar Rp28.000 hingga Rp34.000 per kg. Harga termahal terpantau terjadi di Papua, yakni Rp38.700 per kg.
Sejumlah pihak menduga kenaikan harga ini salah satunya disebabkan peningkatan kebutuhan dan pesanan nasi bungkus dan rames di masa pendaftaran bakal calon legislatif. 7
1
Komentar