Terminal Loka Crana Sepi Angkutan Umum, Target Retribusi Hanya Rp 7 Juta
Selain minimnya angkutan umum, aktivitas bongkar muatan dan penumpang, tidak lagi di terminal.
BANGLI, NusaBali - Kendaraan angkutan umum yang masuk ke Terminal Loka Crana, Kota Bangli, makin minim, bahkan sepi. Kondisi ini berdampak pada pendapatan daerah dari retribusi terminal. Maka, Pemkab Bangli hanya menargetkan retribusi terminal Rp 7 juta tahun 2023.
Kasi Terminal Dinas Perhubungan Bangli I Nengah Darmada mengakui, kondisi Terminal Loka Crana sepi dari aktivitas keluar-masuk kendaraan angkutan umum. Oleh karena itu, target retribusi terminal ini pun kecil.
"Untuk penetapan target retribusi ini tentu berdasarkan hasil kajian. Tahun ini, ditarget hanya Rp 7 juta. Kondisi terminal seperti ini tidak hanya ada di Bangli. Tapi, di wilayah lain," ungkapnya, Jumat (19/5).
Kata Darmada, selain minimnya angkutan umum, aktivitas bongkar muatan dan penumpang, tidak lagi di terminal. Darmada didampingi Fungsional Analis Kebijakan Disbub Ketut Sarjana, menyampaikan lahan yang sebelumnya untuk tempat bongkar muat kini dimanfaatkan untuk parkir kendaraan para ASN. Para ASN ini ngantor di Lantai 2 bangunan Terminal Loka Crana.
“Awalnya untuk mengejar target itu, kami bertumpu pada aktivitas bongkar muat. Tapi, kini bongkar muat tidak lagi di dalam terminal,” jelasnya.
Jelas dia, besaran retribusi tergantung jenis kendaraan. Jenis mikrolet Rp 500 dan bus Rp 1.000. Bongkar muat barang dikenakan Rp 2.000. Sampai April 2023, realisasi dari target retribusi ini Rp 2.282.000 (32,60 persen).
Data Dishub Bangli, kini tercatat jumlah angdes yang beroperasi terus menyusut. Dari sebelumnya 55 unit angdes, yang terdata mengurus atau perpanjangan izin trayek hanya 32 kendaraan. Dalam pengurusan izin trayek, Dishub sebatas menerbitkan surat rekomendasi. Sedangkan proses pengurusan izin ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bangli.7esa
1
Komentar