Suhu Terasa Lebih Dingin di Malam Hari, Begini Penjelasannya
MANGUPURA, NusaBali.com – Beberapa waktu terakhir, suhu malam hari di sejumlah daerah di Bali terasa lebih dingin dari biasanya. Lantas, apa penyebab suhu dingin di malam hari akhir-akhir ini?
Prakirawan Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati menjelaskan kondisi suhu terasa lebih dingin karena disebabkan oleh beberapa faktor.
Lebih jelas ia mengungkapkan, faktor pertama jika dilihat dari prinsip dan teori, bumi akan menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari pada siang hari, kemudian bumi menahannya. Lalu pada malam hari akan dilepaskan oleh permukaan bumi sebagai radiasi gelombang panjang.
“Pelepasan radiasi gelombang panjang pada malam hari ini kalau cuaca cerah pelepasannya bisa terjadi secara maksimal. Sehingga permukaan bumi bisa mendingin lebih cepat, ditambah lagi dengan angin yang lumayan kencang menyebabkan permukaan bumi dingin lebih cepat,” terang Setiya saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Raya Tuban, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Sabtu (20/5/2023).
Lebih lanjut ia jelaskan, kondisi cuaca pada malam hari saat ini cenderung lebih cerah dan tidak tertutup oleh awan. Sehingga, ia menilai hal ini akan menyebabkan pelepasan gelombang panjang oleh permukaan bumi berlangsung secara maksimal.
Sementara, angin yang bertiup juga membantu permukaan mendingin lebih cepat. Namun, disebutkannya kondisi suhu dingin saat ini merupakan salah satu fenoma normal yang pasti akan terjadi dan bukan suatu fenomena yang aneh.
“Kami pun yang berada di permukaan bumi merasakan suhu udara menjadi lebih dingin dibandingkan dari sebelumnya,” imbuhnya.
Memasuki musim puncak kemarau, lanjut Setiya suhu udara pada malam hari akan terasa lebih dingin dari pada suhu udara saat ini. Hal ini disebabkan karena posisi gerak semu tahunan matahari secara teori lebih condong ke arah utara. Sehingga wilayah Bali yang berada di belahan bumi bagian selatan ekuator mengalami malam yang lebih panjang dari pada siang hari.
“Jadi kemungkinan di bulan Juni hingga Agustus suhu minimum pada malam dan dini hari lebih dingin. Secara global untuk saat ini suhu masih dalam rentang normal. Dari data pengamatan 4 stasiun BMKG yang ada di Bali, suhu minimum sekitar 23 derajat celcius dan suhu maksimum sekitar 33 derajat celcius,” bebernya.
Disinggung soal musim kemarau, saat ini wilayah Bali terutama dibagian pesisir, terang Setiya sudah memasuki musim kemarau. Namun, ia mengingatkan pada bagian tengah wilayah Bali masih terdapat masa transisi menuju ke musim kemarau dari musim penghujan.
Dampak yang akan ditimbulkan dari musim kemarau pun, terangnya kondisi cuaca akan didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah tetapi akan mengalami peningkatan angin dan tinggi gelombang air laut.
“Bulan Juni sudah mulai masuk musim kemarau, karena biasanya di wilayah Bali puncak kemarau sekitar bulan Juli sampai Agustus. Juni ini masuk awal musim kemarau, nanti ada puncak musim kemarau, kemudian setelah melewati puncak musim kemarau, akan kembali ke musim peralihan menuju musim penghujan,” pungkasnya. *ris
Komentar